PSSI Primavera, Pembuka Hubungan Baik Sepak Bola Indonesia dan Italia
Sekitar tiga tahun program tim Primavera dijalankan, pada akhirnya tim tersebut memang gagal memenuhi target masuk Olimpiade Atalanta 1996.
Namun tak bisa dipungkiri program Primavera itu mampu melahirkan nama-nama pemain bintang yang belakangan menjadi tulang punggung Timnas Indonesia. Seperti misalnya Kurnia Sandy di bawah mistar gawang, Bima Sakti di sektor tengah dan Kurniawan Dwi Yulianto sebagai ujung tombak.
Kualitas tiga nama tersebut pula sukses membuat hubungan sepak bola Indonesia dengan Italia semakin erat. Berawal dari minat klub raksasa Italia saat itu, Sampdoria yang ingin memakai jasa Kurnia Sandy, Bima Sakti, dan Kurniawan.
Meski pada akhirnya tiga pemain tersebut tak juga kunjung bersinar terang di Sampdoria, bergabungnya Kurnia Sandy, Bima Sakti, dan Kurniawan seakan membuka mata sepak bola Italia dengan kualitas sepak bola Indonesia.
Itu bisa terlihat, selepas program Primavera dijalankan, klub-klub asal Italia mulai melirik Indonesia sebagai tujuan mereka menggelar laga uji coba dalam persiapan pra musim.
Di awali dari AC Milan yang datang ke Indonesia pada tahun 1994 dan beruji coba melawan Persib Bandung. Menyusul kemudian Lazio dan juga klub yang pernah menampung talenta Indonesia jebolan tim Primavera, Sampdoria.
Bahkan hubungan baik sepak bola indonesia dan Italia berkat tim Primavera bisa dilihat ketika tahun 2016 lalu, beberapa pemain legendaris Italia yang tergabung dalam tim Calcio Legend menyempatkan beruji coba dengan eks Tim Primavera (juga Baretti) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Apa Rasanya Paralayang di Puncak Bogor?
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT