INDOSPORT.COM- Beberapa hari yang lalu, kabar mengejutkan datang dari seleksi Timnas Indonesia U-16. Nama Tristan Alif yang sebelumnya digadang-gadang akan terpilih, justru dicoret oleh Bima Sakti, selaku pelatih kepala.
Kabar ini tentu saja mengejutkan, mengingat Tristan sebelumnya dirumorkan pasti terpilih berdasarkan pengalamannya yang sudah malang melintang di dunia sepak bola Eropa, khususnya di akademi Ajax Amsterdam.
Namun, Bima sakti, sepertinya memiliki pandangan lain, sehingga ia mencoret Tristan bersama 12 pemainnya dalam seleksi pertama Timnas Indonesia U-16 ini yang disiapkan untuk Piala AFF U-15 dan kualifikasi Piala AFC U-16 2020.
"Dari 41 pemain yang mengikuti proses seleksi dan pemusatan latihan, saya memulangkan 13 pemain. Saya memantau perkembangan mereka setiap hari, terlebih saat mereka melakukan latih tanding di internal game hari Jumat kemarin," ucap sang pelatih.
Keputusan Bima Sakti ini pun menuai banyak perdebatan. Tak sedikit yang beranggapan bahwa Tristan layak untuk berada di Timnas. Tak sedikitpula yang berpikiran sebaliknya.
Di tengah kebingungan, Irma Lasano, ibu Tristan muncul dengan sebuah pernyataan yang mengejutkan, serta menyiratkan bahwa sang anak tercoret karena tidak ada 'uang pelicin'. Menyadari kata-katanya menjadi bahan pegunjingan, ia pun memberikan klarifikasi bahwa hal tersebut tidak ada hubungannya dengan Tristan.
Singkat cerita, walau gagal menjadi pilihan Timnas Indonesia U-16, Tristan dikabarkan cepat atau lambat akan bergabung dengan salah satu klub Eropa. Hal ini diutarakan langsung oleh sang ibu, yang mengatakan bahwa tawaran ini sudah ada sebelum seleksi Timnas dimulai.
"Sebenarnya sempat berpikir seperti itu (undangannya telah gugur) karena undangannya untuk 20 Mei kemarin. Tapi setelah berkomunikasi kita sudah bicarakan tanggal keberangkatan Tristan antara Juni atau Agustus."
"Untuk klubnya maaf belum bisa kami share, yang pasti klub Liga Utama di Eropa," pungkas sang ibunda.
Bila hal itu benar terjadi, pastinya pencoretan yang dilakukan oleh Bima Sakti justru membuahkan berkah tersendiri untuk Tristan. Selain jadi bisa bermain di Eropa, ternyata ada beberapa keuntungan lainnya yang dirasakan oleh Tristan. Apa sajakah itu?