INDOSPORT.COM - Banyak yang beranggapan bahwa gelar Liga Europa 2018/19 yang diraih Chelsea usai mengalahkan Arsenal 4-1 merupakan raihan pertama Maurizio Sarri selama melatih. Benarkah?
Sarri mampu membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih yang pantas untuk Chelsea setelah mengantarkan Eden Hazard dan kolega ke tangga juara Liga Europa, Kamis (30/05/19), meski mengalami pasang surut dimusim perdananya bersama raksasa London tersebut.
Gelar yang ia raih pun disebut-sebut sebagai yang pertama dalam 29 tahun karir kepelatihannya. Namun,tak banyak yang tahu, bahwa ternyata ini bukanlah kali pertama Sarri merayakan gelar juara.
Setidaknya, 16 tahun lalu tepatnya tahun 2003, mantan pelatih Napoli ini pernah larut dalam euforia juara dengan membawa Sansovino menjuarai Serie D (kasta keempat Liga Italia).
Maurizio #Sarri vince l'#EuropaLeague ma era abituato a festeggiare: nel 2003 la coppa Italia di serie D con la Sansovino.#EuropaLeague #Chelsea pic.twitter.com/8ucGr64Pt2
— Fabrizio Ferrari 🇮🇹🇧🇪 (@FabrizioFERRARl) May 29, 2019
Namun, bersama Chelsea lah pelatih berusia 60 tahun ini berhasil membawa pulang medali dan trofi Liga Europa yang kian mempercantik karir kepelatihannya. Hal ini tentu membuat klub-klub besar Eropa seperti Juventus makin tertarik mendatangkan Sarri untuk menahkodai Laa Vecchia Signora.
Mengingat jalan terjal yang dilalui Sarri selama 29 tahun melatih, pantas jika gelar kompetisi Eropa membuat senyum terurai dari wajahnya. Banyak pecinta sepak bola tersentuh dengan reaksi sang allenatore yang layaknya anak kecil kegirangan meraih hadiah.
Maurizio Sarri's managerial career
— Nicolas Severini (@NicSeverini) May 29, 2019
1990-2005: Serie D
2005-2010: Bouncing around Serie B
2010-2012: Serie C
2012-2015: Empoli
2015-2018: Napoli
2018-: Chelsea, winning his FIRST EVER trophy as a manager.
Almost draws you to tears when you see him look at his medal pic.twitter.com/qrDOzwA0Go