INDOSPORT.COM – Keributan terjadi di final Liga Champions Afrika antara Wydad Casablanca vs Esperance Tunisia gara-gara VAR tidak bisa digunakan di laga leg kedua turnamen, Sabtu (01/06/19) waktu setempat.
Bertindak sebagai tuan rumah, klub asal Maroko Wydad menjamu Esperance Tunisia di leg kedua, setelah pada leg pertama berakhir imbang 1-1.
Esperance berhasil memimpin pertandingan dengan 1-1, sebelum Wydad sempat menyamakan kedudukan. Namun sayangnya, gol penyeimbang itu dianulir oleh wasit karena diduga ada pelanggaran.
Menurut laporan Sun Sport, para pemain Wyded tampaknya tak terima dengan keputusan wasit dan meminta sang pengadil untuk melakukan tayangan VAR. Namun, wasit bersikukuh menolak.
As more images surface. #CAFCLfinal #CAFCL pic.twitter.com/FZ2IshLDju
— African Soccer Updates (@Africansoccerup) June 1, 2019
Keributan pun pecah lantaran para pemain menyadari tidak ada VAR di leg kedua. Sementara di leg pertama, VAR jelas-jelas dinyalakan dan berfungsi dengan baik. Alhasil, mereka mogok hingga pertandingan tidak bisa dilanjutkan.
Keributan juga mulai merembet ke tribun VIP, di mana presiden Konfederasi Sepak Bola Afrika, Ahmad Ahmad, beradu argumen dengan para pejabat selama 30 menit lamanya.
Awalnya, puluhan ribu penggemar di Stade Olympique de Rades juga tidak menyadari ada keributan dikarenakan VAR. Fans Esperance senang karena wasit mengklaim kemenangan diraih oleh tim kesayangan mereka.
Namun begitu menyadari ada kecurangan, penggemar Wydad mulai mengamuk dan melembarkan berbagai macam benda ke kotak pers dan ruang VIP. Akibatnya, Wydad dijatuhi hukuman larangan dua tahun berkompetisi di turnamen klub kontinental.