INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia U-23 terus melakukan persiapan sebelum terjun di SEA Games 2019, dengan menggelar pemusatan latihan di Yogyakarta.
Selain TC, tim besutan Indra Sjafri itu juga akan melakoni sejumlah latih tanding baik uji coba denga klub, maupun mengikuti kompetisi eksebisi.
Terbaru, Timnas Indonesia U-23 hanya bisa bermain imbang 0-0 melawan PSIM Yogyakarta pada Minggu (02/06/19) di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Usai laga tersebut, para penggawa Garuda Muda langsung mengalihkan fokusnya ke turnamen eksebisi bertajuk Merlion Cup 2019 di Singapura, mulai 7-9 Juni 2019 mendatang.
Di Merlion Cup edisi tahun ini, Timnas Indonesia U-23 berkesempatan menghadapi tiga lawan tangguh dari Asia Tenggara. Mereka adalah Singapura, Thailand, dan Filipina.
Dalam formatnya nanti, empat tim tersebut akan dibagi ke dalam dua pertandingan. Masing-masing pemenang berhak melaju ke partai final, dan Timnas Indonesia U-23 sendiri akan melawan Thailand di laga awal.
Mengenang Gol Fakhri Husaini
Ini bukanlah kali pertama Indonesia ikutserta dalam turnamen Merlion Cup. Tercatat, sudah sejak edisi pertama tahun 1982 Indonesia selalu mengirimkan wakilnya.
Dari beberapa edisi yang selalui diikuti setiap tahunnya di Merlion Cup, Indonesia selalu punya cerita bersejarah. Salah satunya di Merlion Cup edisi tahun 1986.
Kala itu Indonesia diwakili oleh klub sepak bola Bina Taruna. Dari dua pertandingan yang dilakoni melawan China dan Korea Utara, Bina Taruna tak bisa berbuat banyak.
Mereka kalah 0-3 dari China dan 1-2 dari Korea Utara. Kendati demikian, perjuangan dan permainan Bina Taruna cukup membuat banyak pihak kagum, karena mampu mengimbangi permainan lawan khususnya saat bertemu Korea Utara.
Kala itu Korea Utara yang sebelumnya menahan imbang China 0-0, diprediksi akan pesta gol ke gawang Bina Taruna. Namun siapa menduga, ternyata prediksi tersebut terpatahkan karena para Bina Taruna tampil memukau.
Meski pada akhirnya Bina Taruna tetap harus mengakui keunggulan Korut dengan skor akhir 1-2. Gol tunggal Bina Taruna dicetak oleh Fakhri Husaini, yang kemudian mendapat pujian karena dibuat dengan indah.
Kala itu Bina Taruna yang sedang tertinggal 2-0, terus berupaya untuk mencetak gol guna memperkecil skor. Hingga akhirnya mereka berhasil menggetarkan gawang Korut di menit ke-83.
Itu terjadi di tujuh menit sebelum pertandingan berakhir. Saat itu Ari Rotinsulu menguasai bola dan menyusup ke daerah pertahanan Korut.
Bola kemudian diberikan kepada Fakhri Husaini, yang langsung membawanya melewati beberapa pemain lawan, sebelum melancarkan tendangan lurus ke gawang Korut tanpa bisa dihadang oleh kipernya.
Gol Fakhri itu lalu mendapat pujian dari surat kabar Singapura, The Straits Times. Mereka menyebut gol tersebut cukup indah, bahkan Maradona pun diklaim akan memberikan pujian jika melihat prosesnya.
Selain itu, gol yang dibuat Fakhri juga disebut-sebut mirip dengan proses gol Maradona ke gawang Inggris di Piala Dunia di Meksiko.
"Semua pemain telah memperlihatkan penampilan mereka yang terbaik," kata Ketua PS Binta Taruna, Said Rusli SH dikutip dari majalah BOLA edisi 29 Agustus 1986.
Sejarah Singkat Merlion Cup
Merlion Cup merupakan turnamen invitasi yang diselenggarakan di Singapura pertama kali pada 1982 dengan Australia keluar sebagai juaranya. Setelah itu, turnamen ini diselenggarakan rutin setiap tahunnya hingga tahun 1986.
Namun seiring berjalannya waktu, Merlion Cup sempat jeda dan baru diadakan lagi pada tahun 1992 dan 2009 yang sekaligus menjadi perhelatan terakhir.
Uniknya pada edisi terakhir pada 2009 itu, juara dari dari Merlion Cup adalah Liverpool yang diperkuat oleh Yossi Benayoun.
Sejatinya Merlion Cup hendak ingin diadakan pada tahun 2016 lalu dengan mengundang Yokohama Marinos dari Liga Jepang, Shanghai Shenhua dari China, dan Myanmar. Namun dikarenakan masalah dana, turnamen batal digelar.