INDOSPORT.COM – Virgil van Dijk dijagokan meraih Ballon d’Or 2019 usai mengantarkan klub sepak bola Liverpool menyabet gelar juara Liga Champions 2018/19, Selasa (02/06/19), di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid.
Liverpool mencatatkan cleansheet di final usai menang 2-0 atas Tottenham Hotspur. Van Dijk dinobatan UEFA sebagai man of the match di partai final Liga Champions 2018/19 atas kesolidan, kepemimpinan, dan ketangguhannya meladeni serangan Spurs.
Van Dijk bak fenomena menyusul tampilan apik sepanjang musim ini bagi Liverpool. Bek asal Belanda itu tercatat hanya sekali absen sepanjang Liga Champions. Ia tampil dalam 12 pertandingan dengan torehan 2 gol dan 2 assist.
Trofi Liga Champions menambah pencapaian Van Dijk pada musim 2018/19 yang nyaris sempurna. Bek asal Belanda itu dapat membawa Liverpool meraih double winner andai tak gagal menjuarai Liga Primer Inggris.
Yang jelas, Van Dijk memang berperan krusial bagi Liverpool musim ini. Rekor mentereng telah ditorehkan bek termahal di dunia senilai 75 juta poundsterling (Rp1,4 triliun) itu. Liverpool dibawanya hanya menelan sekali kekalahan dan kebobolan 22 gol di Liga Primer Inggris 2018/19.
Tak heran, Van Dijk meraih gelar Premier League Player of the Season 2018/19, menjadi bek ketiga selain Nemanja Vidic dan Vincent Kompany yang dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Van Dijk juga menyabet PFA Players’ Player of the Year. Penghargaan itu terakhir diraih oleh seorang bek pada 2004/05 yang diterima John Terry.
Gelontoran prestasi tersebut membuat Van Dijk difavoritkan menjadi pemenang Ballon d'Or 2019, sebuah penghargaan yang sangat sulit dicapai pemain berposisi bek belakangan. Dia dapat menyusul jejak Franz Beckenbauer (1972 dan 1976) dan Fabio Cannavaro (2006) sebagai pemain belakang yang meraih Ballon d’Or.
Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, ikut menjagokan Van Dijk untuk dapat merengkuh penghargaan Ballon d’Or kendati pesaingnya Messi.
"Dia layak mendapatkan Ballon d'Or. Penghargaan itu biasanya diberikan kepada pemain yang mencetak gol-gol penentu. Tapi, andai ada waktunya diberikan untuk pemain belakang, itu sekarang," ujar Koeman seperti dilansir dari laman olahraga Omnisport.
Namun demikian, Van Dijk justru merendah. Ia malah menilai Messi lebih pantas mendapatkan Ballon d’Or ketimbang dirinya sendiri.
"Saya pikir Messi adalah pemain terbaik di dunia, dia pantas mendapatkannya selama dia bermain. Jadi, Ballon d'Or bukan sesuatu yang saya pikirkan. Jika itu terjadi jelas saya akan menerimanya, tapi saya tidak memikirkannya," dikutip dari laman Sportskeeda.
Tidak dapat dimungkiri Messi masih pemain terbaik di dunia meski gagal meraih juara Liga Champions 2018/19 setelah disingkirkan Liverpool di semifinal.
Sepanjang musim 2018/19, Messi telah mengemas 51 gol dan 22 assist di semua kompetisi. Sebanyak 12 gol di antaranya lahir di Liga Champions dan menjadikannya top skor.
Messi bisa saja menyalip Van Dijk jika mengingat pencapaian Ballon d’Or 2010. Kala itu, Wesley Sneijder lebih dijagokan meraih Ballon d’Or setelah meraih treble winner (Liga Champions, Serie A Italia, dan Coppa Italia) bersama Inter Milan.
Namun, apa mau dikata, Messi tetap yang meraih Ballon d’Or untuk kedua kalinya bermodal trofi LaLiga Spanyol, 47 gol di semua kompetisi, dan kegagalan di Piala Dunia 2010.
Artinya, pencapaian Van Dijk musim ini bisa saja berakhir tanpa Ballon d'Or di tangannya, terutama jika Messi mampu membantu Timnas Argentina kampiun Copa America 2019. Van Dijk tidak diuntungkan fakta bahwa tidak ada kompetisi internasional yang bisa ia mainkan bersama Timnas Belanda.
Terlepas dari segalanya, Virgil van Dijk sang bintang Liverpool jelas berada di jalur untuk menggeser hegemoni Messi dan Cristiano Ronaldo sebagai pemenang Ballon d’Or sekaligus menjadi bek peraih Ballon d’Or pertama sejak Cannavaro pada 2006.