Wajar Jika Andri Syahputra Lebih Pilih Bela Qatar Ketimbang Timnas Indonesia
Andri Syahputra dengan segala keputusannya, seakan dicap oleh publik Indonesia sebagai pengkhianat. Ia menolak panggilan negara dan malah lebih memilih membela Qatar.
Padahal, bila mau ditelisik ke belakang, fenomena seperti Andri Syahputra bukan sekali ini saja terjadi di kancah sepak bola. Ada beberapa pemain lainnya yang pernah juga memilih membela negara lain, ketimbang tanah kelahirannya.
Sebut saja legenda sepak bola Jerman, Miroslav Klose. Ia lahir di Polandia, namun malah bersinar bersama Timnas Jerman.
Kembali ke tahun 2001 silam, Klose mulai bersinar di Bundesliga Jerman bersama Kaiserslautern FC. Sinar yang ditunjukkan Klose, lantas mengundang pelatih Timnas Polandia mengundangnya untuk bergabung.
Namun, Klose kemudian lebih memilih membela Jerman yang lebih mentereng soal kualitas sepak bolanya. Klose pun menuai hasil manis, ia berhasil menjuarai Piala Dunia 2014 bersama Timnas Jerman, sekaligus menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia dengan 16 gol.
Klose sepertinya melakukan 'pengkhianatan' terhadap Polandia lebih karena alasan prestasi. Maklum saja, pada era Klose, skuat Jerman dan kualitasnya memang lebih mentereng ketimbang Polandia.
Bila berpikir pembahasan Klose terlalu jauh dari konteks Indonesia, mari berganti ke subjek yang lebih dekat. Ada sosok Emil Audero Mulyadi yang pernah pula menolak membela Timnas Indonesia.
Mulyadi, kiper kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat, enggan dinaturalisasi sebagai Warga Negara Indonesia. Maklum saja, Audero mampu menjadi kiper wonderkid di Italia dan pernah memperkuat klub top seperti Juventus.
Alhasil, Audero berhasil menembus skuat Timnas Italia U-21. Sosoknya juga menjadi penjaga gawang utama di klub Serie A Italia, Sampdoria.
Melihat contoh dari Klose dan Audero, hal yang dilakukan Andri Syahputra sejatinya layak dikatakan wajar. Apalagi, dalam peraturan FIFA, seorang pemain tak masalah jika ingin membela negara lain, asalkan belum pernah bertanding di kompetisi resmi bersama Timnas senior tanah kelahiran.
Pesepak bola juga bisa memiliki niat berbeda dalam melakoni karier internasional. Ada pemain yang memilih bergabung ke tim nasional dengan potensi prestasi lebih menjanjikan.
Khusus Andri Syahputra, Qatar dan Indonesia kualitasnya kini memang timpang cukup jauh. Lihat saja dari ranking FIFA, Qatar di urutan 55 dan Indonesia tercecer di urutan 159.
Qatar pun juga sudah mampu menjuarai Piala Asia di edisi 2019 pada Febuari lalu. Sedangkan Timnas Indonesia, level Asia Tenggara saja belum satu pun trofi bisa diraih.
Jadi, bagaimana menurut kalian? Apakah keputusan Andri Syahputra menolak Timnas Indonesia dan malah memilih membela Qatar adalah hal yang kelewat batas?