INDOSPORT.COM - Manajemen Persipura Jayapura yang semula mendukung penerapan Video Asisstant Referee (VAR), kini justru meminta pihak operator liga (PT LIB) untuk melunasi utang kepada klub kontestan.
Pasalnya, kata asisten manajer Bento Madubun, penerapan VAR itu akan memakan biaya yang tidak sedikit. Menurutnya, akan lebih baik jika penerapan VAR bisa berjalan bersamaan dengan pelunasan utang kepada klub.
"Lebih baik fokus lunasi utang dulu ke klub. Masih banyak kan, kalau bisa seiring sejalan utang dilunasi dan VAR diterapkan yah lebih bagus lagi. Kan belum tentu sekarang bisa diterapkan kan," kata Bento kepada awak portal berita olahraga INDOSPORT, Rabu (05/06/19).
Bento juga merasa terkejut perihal penerapan VAR yang mendadak disetujui. Padahal sebelumnya kata Bento, hal tersebut sudah pernah digaungkan oleh pihak klub yang sering merasa dirugikan oleh keputusan-keputusan kontroversial di lapangan.
"Kita sudah pernah usulkan itu, tapi tidak di respon, dan ketika sepak bola kita dalam situasi yang ramai dari segi hukum kemudian banyak wacana dari pelaku sepak bola dan klub kenapa tidak terapkan VAR itu bahkan ada klub yang bilang jangan mimpi, operator sendiri bilang masih mahal dan banyak hal yang harus dilakukan, dan sekarang muncul lagi dan disetujui, kita jadi bingung," ungkap Bento.
Selain itu, Bento bahkan menegaskan jika penggunaan VAR itu juga tidak asal diterapkan. Operatornya yakni Assistant VAR itu juga harus memegang lisensi dan belum ada di Indonesia.
"Kalau PSSI sebatas menyetujui yah boleh saja, tapi saya sangsi bisa berjalan dengan baik. Bahkan mereka sampaikan mungkin tidak semua pertandingan, tapi di pertandingan yang dianggap penting, kan aneh," tandasnya.