INDOSPORT.COM - Romantisme Massimiliano Allegri bersama Juventus harus berakhir pada musim ini, setelah membawa La Vecchia Signora meraih gelar juara Serie A Italia 2018/19. Lantas kemana dia akan melanjutkan karier kepelatihannya?
Sebuah kabar mengejutkan dibuat Juventus pada akhir musim lalu, yang mengkonfirmasi bahwa pelatih Massimiliano Allegri akan meninggalkan klub.
Hal tersebut diumumkan oleh Juventus melalui website resmi klub, pada Jumat (17/05/19) lalu. Dalam rilisnya, tidak disebutkan alasan kedua belah pihak menyudahi kerja sama.
"Pelatih Massimiliano Allegri dipastikan tidak akan lagi berada di bangku cadangan Juventus, untuk musim 2019/2020," buka pernyataan resmi Juventus tersebut.
"Pelatih dan presiden klub, Andrea Agnelli akan melakukan konferensi pers pada Sabtu (18/05/19) pukul 14:00 siang (waktu Italia), di Allianz Stadium."
Perjalanan Karier Massimiliano Allegri
Massimiliano Allegri sendiri datang ke Juventus pada tahun 2014, menggantikan Antonio Conte yang pada saat itu memutuskan pergi dari Turin untuk menuju Chelsea.
Menangani skuat dengan materi yang cukup berkualitas, tidak membuat Allegri butuh waktu lama untuk menuai sukses. Di musim pertamanya, ia berhasil membawa Si Nyonya Tua menjadi juara Serie A dan Copa Italia 2014/15.
Total dalam kurun waktu empat tahun terakhir, ia memenangkan empat gelar Scudetto Serie A dan tiga gelar Coppa Italia. Allegri juga mampu membawa Juventus dua kali lolos ke final Liga Champions, pada tahun 2015 dan 2017.
Namun sayang kesempatan itu harus berakhir dengan air mata karena selalu takluk dari lawan-lawannya Barcelona dan Real Madrid.
Sebelum melatih Juventus dan memenangkan banyak trofi, nama Massimiliano Allegri dianggap hanyalah pelatih kelas dua karena dalam riwayat kariernya, ia tak banyak menangani klub top.
Klub pertama yang dilatihnya adalah klub tempat ia pensiun sebagai pemain, Aglianese pada tahun 2004. Untuk pelatih debutan, kariernya saat itu dinilai cukup baik sehingga mendapat tawaran melatih klub Serie C1, Grosseto tahun 2005.
Di awal musim 2006/07, Allegri dipecat karena dianggap gagal, dan tidak sebaik di Aglianese. Akhirnya Allegri memilih untuk bergabung sebagai staff pelatih Giovanni Galeone di Udinese.
Namun sayang, di sana kariernya juga tidak berjalan mulus. Ia kembali dipecat oleh Udinese masih memiliki kontrak yang belum diselesaikan dengan Grosseto.
Sempat menganggur, Allegri lalu ditunjuk sebagai pelatih klub Serie C1, Sassuolo yang berambisi untuk naik kasta. Di musim pertamanya, ia sukses membawa timnya itu promosi ke Serie B untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Berhasil mencapai target di Sassuolo, Allegri kemudian dilirik banyak klub papan tengah Serie A. Namun ia memilih Cagliari sebagai pelabuhan berikutnya tahun 2008.
Meski tak menjuarai apa-apa, namun karier Allegri di Cagliari terbilang cukup sukses. Ia mampu membawa tim besutannya finis di peringkat 9 Serie A, meski tak mempunyai pemain bintang.
Hal tersebut membuat Allegri meraih penghargaan Panchina d'Oro atau Golden Bench. Sebuah penghargaan pelatih terbaik Serie A, berdasarkan voting suara dari seluruh pelatih Serie A.
Kariernya terus melejit, hingga ditunjuk menangani sebuah klub syarat sejarah di Italia, AC Milan. Bersama Rossoneri, ia mampu memenangkan trofi bergengsi pertamanya yaitu Scudetto musim 2011/12, sebelum akhirnya bergabung dengan Juventus.
Memilih untuk Rehat
Kini, setelah resmi meninggalkan Juventus, lantas langkah apa yang akan diambil Massimiliano Allegri selanjutnya terhadap karier kepelatihnya?
Usut punya usut, juru taktik berusia 51 tahun itu belakangan memilih untuk vakum dari dunia sepak bola, karena ingin menghabiskan waktu bersama keluarga untuk sementara waktu.
"Saya memilih menjauh (dari dunia sepak bola) selama satu tahun, karena ingin kembali merasakan kehidupan pribadi, bertemu keluarga, anak-anak, dan teman-teman setelah sekian tahun (sibuk melatih Juventus)," kata Allegri.
"Selama menjadi pelatih kurag lebih 16 tahun, saya merasa jauh (Dari keluarga). Saya akan memberikan kasih sayang kepada keluarga, anak-anak dan teman-teman," lanjutnya dikutip dari Mirror.
Dirumorkan Merapat ke Klub Besar
Sebelum mengambil sikap untuk jeda, sejumlah klub top Eropa berlomba-lomba untuk mendapatkan tanda tangannya. Ia sempat dirumorkan akan melatih Chelsea, menggantikan Maurizio Sarri yang gabung ke Juventus.
Selain itu, Allegri juga dikabarkan mendapat tawaran kembali melatih AC Milan, namun karena kesepakatan gaji yang tak menemui titik temu, keduanya batal bekerja sama. Dia kabarnya bayaran €10 juta (Rp161 miliar) per tahun dari Milan.