INDOSPORT.COM - Arema FC segera menindaklanjuti jeratan sanksi denda yang kembali dialami, dengan menggelar diskusi bersama Aremania untuk memuluskan komunikasi antar kedua belah pihak.
Meski tanggalnya belum pasti, namun pihak klub sepak bola berlogo singa itu memastikan untuk menggelarnya secepat mungkin. Momentum Lebaran juga sedikit menambah keyakinan Arema FC agar diskusi berjalan gayeng dan lancar.
"Dalam waktu dekat, kami akan mengajak Aremania dalam acara diskusi. Mungkin acaranya dikemas dalam Halal Bihalal untuk saling memberikan pemahaman," Sudarmaji mengatakan.
Salah satu poin penting pada diskusi itu adalah soal sosialisasi. Bagaimana suporter juga harus berlaku secara baik dalam mendukung tim, dan tidak merugikan.
Seperti yang baru saja dialami Arema FC. Penyalaan flare di laga menjamu Persela Lamongan, 27 Mei 2019 lalu, menyebabkan sanksi berupa denda sebesar Rp50 juta.
"Kami butuh kerja sama yang baik dengan semua pihak, termasuk Aremania. Tidak boleh putus asa dalam bersosialisasi," beber Media Officer Arema FC tersebut.
"Bahwa flare dan sejenisnya tidak hanya dilarang di laga resmi tim senior. Tapi juga semua kompetisi kelompok umur seperti Elite Pro Academy," tambah dia.
Sanksi denda Rp50 juta itu adalah yang kedua kalinya bagi Arema FC di Liga 1 musim ini. Sebelumnya, Arema juga sudah dijerat denda Rp75 juta atas insiden kerusuhan antar suporter kala dijamu PSS di Stadion Maguwoharjo Sleman, 15 Mei yang lalu.