INDOSPORT.COM - Tidak adanya satu pemain pun dari Barcelona di skuat Spanyol U-21 yang tampil di Piala Eropa U-21 2019, membuat La Masia seperti diambang kehancuran.
La Masia sendiri merupakan tim akademi sepak bola milik Barcelona, yang dalam beberapa dekade terakhir sukses menghasilkan para pemain sepak bola dunia dan bersinar baik di Eropa maupun benua lain.
Bahkan beberapa nama masih bersinar dan memperkuat tim utama Barcelona saat ini, sebut saja Linoel Messi, Rafinha, Carles Alena dan Sergio Busquets.
Para pemain tersebut pun selalu tampil di masing-masing Timnas berbagai level umur, bahkan beberapa berhasil membawa Spanyol berjaya di Piala Dunia, seperti Sergio Busquets yang menghantarkan tim Matador meraih Piala Dunia 2010 serta Piala Eropa tahun 2012.
Dikenal sebagai pabriknya para pemain berkualitas, belakangan La Masia tampak kehabisan bensin dan jarang sekali mempromosikan bintangnya ke tim utama Barcelona atau ke Timnas Spanyol.
Tercatat hanya Carles Aleñá sebagai pemain terakhir produk La Masia yang berhasil naik kelas, namun meski berada di tim utama pemain berusia 21 belum menunjukkan catatan gemilang sejak 2016 silam.
Macetnya keran produktivitas pemain muda La Masia juga berimbas ke skuat Timnas Spanyol muda, di ajang Piala Eropa U-21 2019 kali ini misalnya, untuk pertama kali dalam 10 tahun terakhir tak ada satu pun pemain Barcelona yang dipanggil.
Malah Real Madrid, yang notabene jarang mengorbitkan pemain muda berhasil menyumbangkan dua bintang mereka untuk Timnas Spanyol U-21.
Barcelona B atau akademi Barcelona di musim ini memang tampil kurang maksimal, di mana mereka hanya mampu finish diperingkat kedelapan Segunda Division B atau kasta ketiga Liga Spanyol.
Berbanding terbalik dengan sembilan tahun sebelumnya, di mana Barcelona B pernah meraih peringkat ketiga di kasta kedua Liga Spanyol dan bisa saja promosi ke La Liga jika pihak penyelenggara kompetisi mengizinkan.
Pada musim itu juga sejumlah bintang-bintang Spanyol masih terlahir macam Marc Bartra, Sergi Roberto, Thiago Alcantara, Rafinha Alcantara dan Gerard Deulofeu.
Semenjak kepergian Guardiola pergi ke Bayern Munchen, tidak ada lagi pelatih yang berkomitmen dan susah payah mengembangkan pemain muda.
Manajemen klub seolah ingin semua serba instan dan terkesan ingin meniru Real Madrid dalam urusan memboyong pemain bintang.
Inilah mungkin yang menjadi faktor utama mengapa La Masia kurang bisa menghasilkan bintang-bintang muda dalam beberapa tahun belakang, para pemain muda tampak tak memiliki visi untuk berkembang lantaran mereka tahu bahwa tim ujung-ujungnya akan membeli pemain lain yang lebih potensial.
Hal itu juga tercermin dalam bursa transfer mereka di dua musim terakhir, tercatat sejumlah pemain mahal telah didatangkan Barcelona macam Ousmane Dembele, Philippe Coutinho, dan Malcom.
Andai kebiasaan Barcelona yang gemar belanja pemain sepak bola mahal tersebut tetap berlangsung, bukan tak mungkin jika nama besar La Masia sebagai salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia bisa segera hilang dan berbubah menjadi akademi sekelas SSB di Spanyol.