Bola Internasional

Argentina Berpeluang Ikuti Jejak Brasil dan Chile Juara Copa America Meski Kalah di Laga Perdana

Selasa, 18 Juni 2019 08:53 WIB
Editor: Juni Adi
© Jam Media/Getty Images
Lionel Messi tertunduk setelah timnya mengalami kekalahan atas Kolombia, Minggu (16/06/2019). Foto: Jam Media/Getty Images Copyright: © Jam Media/Getty Images
Lionel Messi tertunduk setelah timnya mengalami kekalahan atas Kolombia, Minggu (16/06/2019). Foto: Jam Media/Getty Images

INDOSPORT.COM - Timnas Argentina berpeluang mengikuti jejak Brasil dan Chile untuk menjuarai Copa America 2019 meski di laga perdana meraih kekalahan.

Timnas Argentina harus mengawali Copa America 2019 dengan mimpi buruk. Mereka kalah di laga perdana melawan Kolombia, dengan skor 0-2 pada Minggu (16/06/19).

Bermain di Stadion Fonte Nova, Brasil, Kolombia membuka keunggulan melalui Roger Martinez pada menit ke-71. Lalu digandakan oleh Duvan Zapata menit ke-86.

Hasil tersebut membuat Argentina saat ini terpuruk di dasar klasemen Grup B, dibawah Kolombia (1), Paraguay (2) dan Qatar (3). Meski begitu, bukan berarti kans juara untuk Lionel Messi dan kolega tertutup. 

Dilansir dari Misterchip, sepanjang sejarah Copa America bergulir sejauh ini sudah ada dua tim yang mampu keluar sebagai juara, meski kalah di laga awal mereka adalah Brasil dan Chile. Dan menariknya melibatkan Argentina di dalamnya.

Brasil menjadi juara setelah mengawali Copa America edisi 2007 dengan nasib buruk. Mereka kalah di laga perdana grup B, dari tim udangan Meksiko dengan skor 0-2 pada 27 Juni 2007.

Namun Brasil berhasil bangkit dua laga sisa, untuk lolos ke perempatfinal. Mereka menang 3-0 atas Chile, dan menang 1-0 atas Ekuador.

Brasil pun akhirnya lolos sebagai runner-up grup B dengan koleksi 6 poin. Di babak 8 besar Copa America 2007, Tim Samba kembali meraih kemenangan dengan skor 6-1 atas Chile.

Di babak semifinal, Brasil menang melalui adu penalti atas uruguay setelah bermain imbang 2-2 di 90 menit dan waktu tambahan. Di final, mereka bertemu Argentina. Tanpa kesulitan, Brasil menang 3-0 dan juara Copa America 2007.

Sedangkan jalan Chile menuju gelar juara Copa America 2016, tak berjalan mulus. Mereka kalah di laga perdana Grup D dengan skor 1-2 dari Argentina.

Tapi berhasil memperbaiki performa di dua laga selanjutnya, sehingga mereka menang 2-1 atas Bolivia dan 4-2 atas Panama.

Enam poin sudah cukup membuat Chile lolos ke perempatfinal dan bertemu Meksiko. Tanpa kesulitan, Chile menang 7-0 atas tim undangan itu.

Alexis Sanchez cs pun berhak melaju ke semifinal. Di empat besar, mereka bertemu Kolombia tapi mampu meraih kemenangan dengan skor 2-0.

Chile pun berhak melaju ke final untuk kedua kalinya secara beruntun, setelah tahun 2005 juga mereka ke final dan juara. Di final, Chile bertemu Argentina. Diperkuat sejumlah pemain bintang berpengalaman, tidak membuat lebih baik. 

Mereka mampu dikalahkan oleh Chile melalui adu penalti, setelah bermain 0-0 di waktu normal dan tambahan. Chile pun berhak menggondol trofi Copa America 2016 edisi 100 tahun atau Centenario.

Dua kisah tim di atas bisa jadi acuan Argentina untuk menjuarai Copa America 2019 ini. Namun kans tersebut hanya sebesar 4,4 persen. Hal itu mengacu dari peluang dua kali juara dari total 45 kali turnamen Copa America digelar.

Di sisi lain, Argentina bisa membuat sejarah baru dan menambah panjang deretan tim yang juara tapi kalah perdana di Copa America.

Apalagi ini bisa jadi kesempatan terakhir Lionel Messi memberikan kontribusi maksimalnya, untuk membawa Albiceleste memutus puasa gelar. Terakhir kali Argentina juara Copa America pada tahun 1993 lalu.