Liga Indonesia

Sosok Tumpak Sihite di Mata Mantan Anak Asuhnya di Persipura

Kamis, 20 Juni 2019 17:51 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Mantan arsitek Persipura Jayapura, Tumpak Uli Sihite, yang berjasa membawa skuat mutiara hitam ke semifinal Liga Indonesia II musim 1995/1996 merupakan sosok pelatih bertangan dingin yang begitu disegani dan dihormati oleh para pemainnya.

Tak terkecuali bagi Carolino Ivakdalam yang kini menangani tim Liga 2, Persewar Waropen. Carolino merupakan mantan anak didik Tumpak Sihite di musim perdana Liga Indonesia 1994/1995 dan 1995/1996.

Ino sapaan akrabnya, menuturkan sosok Tumpak Sihite tak hanya dikenal sebagai pelatih saja, tetapi juga merupakan orang tua bagi tim Persipura di masa itu.

Kata Ino, para pemain Persipura di masa itu banyak belajar tentang kedisiplinan dan fanatisme sebagai seorang pemain Papua. Tumpak menanamkan rasa kebanggaan pada jiwa pemain Persipura di masa itu.

"Almarhum di mata kami pemain Persipura Ligina II bukan saja sebagai pelatih namun lebih sebagai orang tua buat kami anak-anak Papua. Kami belajar tentang disiplin dan fanatisme sebagai pemain Papua, bagaimana bermain sebagai satu keluarga, bukan saja sebagai orang tua tapi beliau juga sebagai teman ketika kami punya masalah," ungkap Ino saat dihubungi awak redaksi berita olahraga INDOSPORT, Kamis (20/6/19).

Sebelumnya, Tumpak Uli Sihite, sang legenda PSMS Medan dan asisten pelatih Timnas Indonesia pada ajang SEA Games 1997, meninggal dunia pada usia 77 tahun di Jakarta pada Kamis (20/6/19).

Ino yang merupakan kakak kandung Eduard Ivakdalam ini mengungkapkan, dirinya juga banyak belajar tentang dunia kepelatihan dari sosok Tumpak Sihite.

Ino menilai sosok Tumpak Sihite merupakan legenda bagi Persipura, karena pernah berjasa mengantarkan Persipura ke semifinal Ligina II tanpa diperkuat pemain asing kala itu.

"Beliau ajarkan kita kesederhanaan dan saya pribadi tidak pernah akan lupa ilmu melatih dan program-program latihan yang pernah beliau simpan tapi beliau selalu ajarkan buat saya. Ketika beliau tahu saya sudah melatih, banyak program-program latihan yang beliau berikan buat saya," tuturnya.

"Beliau sangat spesial buat kami tim Persipura Ligina II karena kami anak-anak Papua walaupun tanpa pemain asing kami beliau bisa bawa kita lolos ke empat besar di Senayan," tandasnya.