INDOSPORT.COM – Persita Tangerang dan PSIM Yogyakarta memiliki keberanian baru dalam mengarungi kompetisi Liga 2 2019 yang akan dimulai pada Sabtu (22/06/19).
Bukan keberanian soal taktik dan unsur di dalam permainan sepak bola kali ini, melainkan keberanian mantan dua klub yang pernah berjaya di kasta tertinggi Indonesia untuk memproduksi sendiri jersey yang akan mereka kenakan selama satu musim kedepan.
Dimulai dari Persita Tangerang, klub yang berasal dari Provinsi Banten ini memilih memproduksi jersey sendiri dengan alasan keuntungan. Menurut mereka, Laskar Cisadane tak akan berbagi keuntungan dengan pihak apparel apabila sanggup untuk membuat desain dan produk sendiri.
Proses perkenalan jersey dan tim pun sudah dilakukan beberapa waktu lalu, warna ungu sebagai warna kebesaran kembali dipilih oleh klub yang musim lalu hampir lolos ke Liga 1 tersebut dengan menempati peringkat empat Liga 2.
Sementara bagi PSIM Yogyakarta, tahun ini seperti sebuah revolusi besar bagi Laskar Mataram. Semenjak dipegang investor baru, mereka gencar mempromosikan produk buatan mereka yang dibuat secara independen yang meliputi kaos, pernak-pernaik serta jersey untuk mengarungi musim ini.
Untuk jersey, klub asal Kota Gudeg ini telah secara resmi melaunching dengan mengusung semangat juara Divisi I tahun 2005 beberapa waktu lalu. Warna biru kembali menjadi pilihan utama karena sesuai identitas klub, namun perbedaan besar dari musim lalu yakni tidak adanya apparel di dada kanan.
Sebenarnya bukan hal yang baru bagi klub di Indonesia untuk memproduksi jersey secara independen, beberapa klub Liga 1 seperti Bali United dan Persebaya telah melakukannya sejak beberapa musim terakhir. Tahun ini Barito Putera menambah daftar klub yang tidak menggunakan apparel untuk mengarungi kompetisi.