INDOSPORT.COM - Tak banyak yang tahu perjuangan gelandang bertahan Hariono menjadi pemain profesional ternyata cukup terjal. Sebelum berstatus bintang Persib Bandung, pemain berusia 33 tahun ini berprofesi sebagai karyawan mini market.
Pelatih yang mengorbitkan Hariono, Jaya Hartono, mengenang momen ketika masih menukangi Deltras Sidoarjo. Dia mengagendakan partai uji coba melawan tim lokal menjelang kick-off Liga Djarum Indonesia (LDI) 2005.
Pelatih yang kini menukangi tim Liga 2 2019, Perserang Serang, tersebut mengungkapkan bahwa uji coba kala itu dilakukan untuk melihat kemampuan individu pemain lawan. Jaya Hartono pastinya sudah bisa mengukur kualitas timnya sendiri.
Saat pertandingan itulah, Hariono yang masih berprofesi karyawan mini market tampil sangat berkelas di lini tengah sampai memaksa Jaya Hartono melirik, bahkan menawarinya kontrak di Deltras Sidoarjo.
"Jadi saya memang mau melihat pemain lawan, siapa tahu ada yang bagus. Betul saja ada Hariono. Saya akhirnya menawarkan ia gabung. Dia tak langsung menjadi pemain inti dan pernah semusim tak saya mainkan sama sekali," ujar Jaya Hartono.
Namun, Hariono bersabar dan terus latihan dengan giat bareng pemain Deltras lainnya. Pemain kelahiran 2 Oktober 1985 itu sempat menjadi salah satu pemain yang ingin dicoret manajemen.
"Sempat begitu (akan dicoret), tapi saya bilang jangan. Hariono pemain bagus itu. Saya beri dia kesempatan dan mainnya bagus," ungkap Jaya Hartono.
Bimbingan dari Nol
Saat Jaya Hartono mengakhiri masa bakti di Deltras dan hijrah Persib Bandung menjelang Liga Super Indonesia (LSI) 2008/09, Hariono pun diajaknya. Dia mengangkut sang pemain bersama dua nama lain, Hilton Moreira dan Airlangga Sucipto.
Hariono memulai debutnya di Liga Super Indonesia (LSI) sebagai pengganti Suwita Pata di pertandingan pertama Persib saat memetik kemenangan 5-2 atas Persela Lamongan.
Satu keistimewaan yang paling mencolok Hariono saat itu adalah teknik dalam merebut bola dari lawan. Dia tipe gelandang petarung nan cerdas karena hampir selalu mampu memenangi perebutan bola di lini tengah.
Dulu waktu masih muda, lanjut Jaya Hartono mengenang masa lalunya, Hariono kerap binggung memberikan bola ke mana. Dia pun membimbing sang pemain hingga menjadi matang dan belakangan kerap disebut-sebut sebagai salah satu legenda hidup Persib.
"Jadi dulu saya sebelum tanding sering bilang pada beberapa pemain, kalau Hariono dapat bola harus mendekat dan meminta bola. Saya ikut bahagia dengan kesuksesan yang ia raih dalam kariernya," pungkas Jaya Hartono.