INDOSPORT.COM – Akademi sepak bola kebanggaan Barcelona, La Masia, mengalami kemerosotan yang tajam selama beberapa kurun waktu terakhir. Apa penyebabnya?
La Masia Barcelona dalam dua dekade terakhir dikenal sebagai akademi sepak bola terbesar di Liga Spanyol. Bintang-bintang berbakat lahir dari sana, mulai dari Lionel Messi, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Sergio Busquet, Cesc Fabregas, dan Gerard Pique.
Sayangnya, pesona La Masia mulai memudar dalam dua musim terakhir. Blaugrana lebih kerap membeli pemain luar alih-alih mengorbitkan pemain muda hasil binaan akademinya. Lantas, mengapa La Masia kini tidak lagi terdengar gaungnya di kancah sepak bola Eropa?
Menurut jurnalis Spanyol, Xavi Torres, yang dilansir dari Givemesport, ada sejumlah penyebab yang membuat kondisi La Masia bertolak belakang dengan yang dulu.
Pertama, presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu dianggap keliru di dalam menerapkan strategi ‘Masia 360’ di dalam manajemen akademi.
Alih-alih menghemat uang dengan mempertahankan pelatih dan staf, menambah tenaga psikologi dan meningkatkan kualitas ilmu, Bartomeu justru menempatkan orang-orang di posisi yang salah.
Selain itu, La Masia kini tidak lagi memiliki asrama, karena sejumlah ruangan yang sedianya digunakan rumah para pesepak bola justru berubah menjadi kantor. Akibatnya, banyak para pemain muda yang hidup susah karena harus menyewa kamar secara swadaya.
Parahnya, La Masia tidak lagi memperhatikan kualitas makanan yang disajikan. Makanan dan mimuman di akademi diketahui di bawah standar nutrisi. Perusahaan makanan patner mereka, Sudexo, diketahui menyajikan makanan yang buruk untuk tim Barcelona B.
Terakhir, para pelatih akademi yang baru tidak memiliki pengalaman di Barcelona, sehingga mereka kurang memahami ‘Barca DNA’ untuk mencetak bintang klub yang baru di masa depan.
Akibat rendahnya kualitas akademi La Masia, banyak pemain Barcelona yang mulai terlupakan. Adama Traore, Keita Balde dan Andre Onana merupakan pemain jebolan akademi yang gagal bersinar karena performa buruknya.