INDOSPORT.COM - Suasana wisma Persebaya di Jalan Karanggayam Surabaya pada Senin (24/06/19) sore lalu tampak tak seperti biasanya. Banyak pemain Persebaya U-14, orang tua pemain dan manajemen amatir Persebaya berkumpul disana.
Nyanyian song for pride pun menggema diseluruh ruangan wisma Persebaya, tak hanya bernyanyi para pemain itu juga membawa thropy juara Piala Menpora beberapa saat yang lalu.
Aksi ini dilakukan untuk merayakan kemenangan sekaligus menyindir Pemkot Surabaya yang tak kunjung dibuka gembok Lapangan Karanggayam.
Situasi seperti ini jelas membuat pemain, orang tua pemain dan manajemen tim amatir kecewa. Seperti yang dirasakan Isbandi sekretaris Persebaya U-17 yang juga ikut mendampingi Persebaya U-14.
"Dengan kejadian seperti ini pasti kecewa berat, karena situasi seperti ini otomatis bisa membunuh prestasi arek-arek Surabaya. Lapangan masih ditutup otomatis membunuh talenta Persebaya," katanya pada Senin (24/6/19) lalu.
"Padahal Lapangan Karanggayam ini gudangnya pemain, kalau seperti ini mereka mau bertanding dan latihan dimana lagi. Belum lagi ada beberapa anak-anak kami ini yang ditawari Manchester City, terus mereka mau mempersiapkannya dimana," lanjut Isbandi yang juga menjabat pembina klub internal Putra Mars.
Ya, dua pemain Persebaya U-14 yakni Tony Putra Firmansyah dari klub Putra Mars dan Tedy Putra Permana dari HBS. Saat ini tengah mendapatkan tawaran dari Manchaster City.
Sementara itu dari orang tua pemain juga merasakan kekecewaan yang sama seperti Isbandi. Choiriah ibu dari pemain Bintang Timur, Akbar Firmansyah mengelus dada dengan situasi seperti ini.
"Namanya orang tua ya nelangsa melihat kejadian seperti ini. Kasihan anak-anak ini mau bikin prestasi kok malah jadinya seperti ini," tutup Choiriah.