INDOSPORT.COM - Laga dramatis kembali tersaji di perempatfinal Copa America 2019 antara Uruguay vs Peru. Dalam laga yang digelar di Stadion Arena Fonte Nova, Minggu (30/06/19) itu, Peru menyingkirkan Uruguay 5-4 lewat adu penalti setelah bermain imbang 0-0 selama waktu normal.
Hasil ini jelas jadi pukulan telak bagi Uruguay yang tampil perkasa di babak grup.
Drama adu penalti memang menjadi tren di Copa America edisi 2019 ini. Sebelum Uruguay vs Peru, dua laga sebelumnya juga harus diselesaikan lewat babak tos-tosan.
Tuan rumah Brasil harus susah payah mengalahkan Paraguay lewat adu penalti dengan skor 4-3 usai main imbang 0-0 di Gremio Arena, Porto Alegre. Brasil tampak kesulitan mencetak gol meski unggul jumlah pemain dan 70 persen penguasaan bola.
Hal yang sama juga berlaku pada Chile. Sehari setelah Brasil lolos, Chile juga main imbang 0-0 melawan Kolombia.
Alexis Sanchez dkk membutuhkan adu penalti untuk kemudian menang 5-4 dan memastikan tiket semifinal.
Sementara itu, Argentina yang tampil terseok-seok di babak grup justru lolos tanpa melewati babak penalti. Tim Tango sukses lewati hadangan Venezuela dengan kemenangan 2-0 berkat gol Lautaro Martinez dan Giovani Lo Celso di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Sabtu (29/06/30).
Untuk pertama kalinya sejak 1995, tiga laga perempatfinal Copa America harus ditentukan lewat adu penalti.
Pada 1995, tiga tim yang ke semifinal yakni Brasil, Amerika Serikat, dan Paraguay lolos melalui adu penalti. Hanya Uruguay yang berhasil melenggang tanpa adu penalti usai menang 2-1 atas Bolivia.
Namun berbeda dengan edisi 1995, Copa America 2019 memang tergolong seret gol. Tiga dari empat laga perempatfinal edisi tahun ini berakhir dengan skor 0-0 di waktu normal. Sebaliknya, pada tahun 1995, hanya ada satu laga yang berakhir imbang 0-0.
Tahun 1995 jadi turnamen dengan jumlah adu penalti terbanyak yakni empat kali. Satu tambahan adu penalti terjadi pada babak final antara Uruguay vs Brasil.
Copa America 2019 pun berpotensi menjadi edisi dengan jumlah adu penalti terbanyak (mengalahkan 1995) lantaran masih menyisakan tiga pertandingan lagi, yakni dua semifinal dan satu final.