INDOSPORT.COM - Arema FC mengaku sangat memahami atas kekecewaan yang dirasakan segenap Aremania, terhadap prestasi tim yang kurang baik di awal kompetisi musim ini.
Rasa kecewa itu pun diwujudkan dengan aksi nyata pasca peluit panjang sebagian tanda pertandingan berakhir untuk kekalahan Arema FC dari Tira Persikabo dengan skor 1-2 pada Sabtu, 29 Juni lalu.
Segelintir Aremania kemudian berusaha merangsek ke lapangan untuk menumpahkan kegelisahan. Namun, aksi dengan cepat dilumpuhkan match steward sehingga suporter dari tribun selatan itu tidak sampai berlarian ke tengah lapangan.
"Kejadian ini memang bisa dipahami. Semua merasa kecewa atas hasil yang kurang memuaskan," ujar Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Sedangkan dari sudut lainnya, puluhan Aremania menumpahkan isi hatinya dengan berteriak lantang dengan memanjat LED Board. Aksi mirip demonstrasi secara spontan itu juga diiringi dua kali letusan petasan yang asalnya entah dari mana.
"Kami akan terus melakukan koordinasi. Jangan sampai (aksi) pelemparan atau memasuki lapangan, terjadi secara berulang," tambah Abdul Haris.
"Karena itu sudah melanggar regulasi, yang menyebabkan sanksi yang merugikan klub dan semuanya," sambung dia.
Pihak klub berlogo singa itu pun berkomitmen untuk menerima segala resikonya. Termasuk dengan ancaman sanksi Komisi Disiplin, atas sejumlah pelanggaran yang sudah tercantum bentuk dan hukumannya pada Kode Disiplin PSSI.