INDOSPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic, mengaku tidak sanggup melihat tekel-tekel yang terjadi pada pertandingan resmi di kompetisi Indonesia. Ia bahkan merasa lemas ketika terjadi benturan keras di atas lapangan.
Pelatih 50 tahun ini mengatakan, cara pemain di kompetisi Indonesia dalam melancarkan tekel sangat mengancam keselamatan pemain. Diakui Darije, fenomena tersebut merupakan yang pertama kali ia lihat sepanjang hidupnya.
"Jujur saja, kadang-kadang saya tidak sanggup melihat apa yang terjadi di atas lapangan. Saya bahkan harus memalingkan pandangan ketika terjadi benturan," ungkap Darije, Minggu (30/06/19).
Pelatih berlisensi UEFA ini menyebut pemain merupakan aktor utama dalam sepak bola yang harus dilindungi. Bahkan Laws of the Game yang disusun FIFA selaku induk organisasi sepak bola dunia menganjurkan untuk melindungi pemain di atas lapangan
"Semua pekerjaan yang tercipta di ranah sepak bola disebabkan adanya pemain, seperti wartawan, pelatih, media officer, dll. Jadi pemain adalah aktor utama yang harus dilindungi," tegas Darije.
Meski mengakui kualitas wasit di Indonesia masih buruk, Darije tetap menaruh hormat kepada wasit dan asosiasinya yang juga terus berupaya meningkatkan kualitasnya.
Darije bukanlah pelatih asing pertama yang mengkritisi kotornya cara tekel di kompetisi Indonesia. Robert Alberts, Mario Gomez, dan Milomir Seslija merupakan segelintir pelatih yang berfikiran sama dengan Darije.
Penulis: Adriyan Adirizky