INDOSPORT.COM – Tanggal 3 Juli 2000 atau 19 tahun lalu, klub sepak bola Liga Primer Inggris, Arsenal, mendatangkan gelandang Robert Pires dari Olympique Marseille.
Arsenal kala itu sedang limbung, Marc Overmars tak lagi setia dan memilih pergi ke Barcelona. Meski begitu, Robert Pires menawarkan DNA juara yang dibutuhkan oleh Arsene Wenger.
Semasa membela Marseille, Pires merupakan pemain yang ‘ngeyel’, dalam artian punya kengototan bermain. Ia diberkahi tendangan-tendangan keras yang tak jarang mengejutkan jantung pertahanan lawan.
Pires ikut membawa Timnas Prancis meraih gelar juara Piala Dunia 1998 dan Euro 2000. Harga 8,9 juta pounds semakin tak terasa berat bagi 'sang profesor', Arsene Wenger.
Wenger begitu jeli dan teliti mengamati kemampuan yang dimiliki oleh Pires. Pires segera menjelma jadi idola bagi pendukung The Gunners.
Pires langsung memberi gelar Liga Primer Inggris bagi Arsenal pada musim 2001/02. Ia menjadi kepingan puzzle skuat Arsenal yang ikonik pada 2003/04 berjuluk The Invincible bersama Thierry Henry, Freddie Ljungberg dan Dennis Bergkamp.
Sepanjang kiprahnya hingga 2006, Pires sukses mengemas 84 gol untuk Arsenal. Dua gelar Liga Primer Inggris dan dua trofi Piala FA menjadi pembuktian pria kelahiran 29 Oktober 1973 itu.
Pires hanya luput di final Liga Champions 2005/06. Malam di Stade de France nyaris berhasil manis andai Barcelona tak lebih tangguh dari Arsenal.
Selepas meninggalkan Arsenal pada 2006 dan menyatakan pensiun sepuluh tahun berselang, Pires masih menaruh hati pada The Gunners dengan menjabat sebagai staf pelatih Wenger.
Ia pernah mengajarkan bagaimana cara melepaskan tembakan yang baik dan benar, serta pastinya masuk ke gawang. Sentuhan awal menjadi kuncinya. Sulit, namun sangat krusial dan menentukan.
Pires akan tetap dikenang penggemar-penggemar Arsenal lewat gol-golnya di era keemasan. Ia mungkin akan terlahir kembali dalam sosok-sosok pemain Arsenal di masa depan.