INDOSPORT.COM – Juventus bisa dianggap sebagai salah satu klub raksasa dunia yang kerap merasakan pahitnya kegagalan kisah ‘romansa’. Bagaimana tidak, Bianconeri tak hanya sekali ‘balikan’ dengan pemain mereka yang sempat berpaling ke klub lain seperti Gianluigi Buffon.
Kembalinya Gianluigi Buffon semakin menegaskan nasib tersebut. Setelah menjalin kerja sama sejak tahun 2001 silam, Si Nyonya Tua terlihat sudah siap kehilangan dengan merelakan sang legenda ke klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain, pada musim panas 2018.
Namun, kebersamaan itu ternyata masih diinginkan. Legenda hidup yang dicintai publik sepak bola Italia itu kembali ke rumahnya usai segala sesuatunya tak berjalan dengan baik di Paris. Meski merengkuh mahkota domestik Ligue 1, tak jarang ia ‘dipermalukan’ di sana.
Salah satu momen Buffon ‘dipermalukan’ secara kejam ialah oleh seorang bocah asal Manchester di babak perdelapanfinal Liga Champions 2018/19. Bocah itu bernama Marcus Rashford, pemuda yang baru lahir ketika Buffon telah mendapatkan kontrak dari Parma.
Rashford mencetak gol penalti di menit akhir laga dan membuyarkan harapan PSG menjuarai ajang paling bergengsi antarklub Eropa. Usai kejadian itu, Buffon seakan ‘tak fokus’ dan melakukan serangkaian blunder.
Juventus seolah menangkap sinyal tak betah sang legenda dalam tahun pertamanya di Paris. Si Nyonya Tua pun bergerak cepat untuk memanggilnya kembali. Alhasil, kota Turin saat ini bakal kembali menyambut kedatangannya.
Kisah Buffon tersebut bukanlah satu-satunya. Berikut ini, INDOSPORT.COM akan menceritakan bagaimana kegagalan Juventus dengan Buffon serta dua pemain lain.