INDOSPORT.COM – Kembalinya Jacksen F. Tiago menangani Persipura Jayapura bakal menghadirkan ancaman serius bagi para kontestan Shopee Liga 1 2019. Selama menangani Mutiara Hitam di liga domestik pada 2008 hingga 2014, mereka tak pernah terlempar dari dua besar klasemen akhir.
Torehan gemilang itu dimulai ketika Jacksen datang menggantikan Raja Isa pada 26 Agustus 2008. Pada akhir musim pertamanya (2008/09), ia membawa Persipura menjadi kampiun Indonesia Super League (ISL). Persipura berhasil membangun trisula serangan yang menakutkan dengan Boaz Solossa, Beto Goncalves, dan Ernest Jeremiah.
Pada musim keduanya, Jacksen ‘hanya’ membawa Persipura menjadi runner-up ISL. Namun, mereka tetap memberikan perlawanan sengit dengan hanya terpaut enam poin dari Arema yang menjadi juara. Boaz dan Beto masih menjadi andalan Jacksen kala itu.
Tim Mutiara Hitam kembali membalaskan dendamnya. Pada musim 2010/11, mereka meraih gelar juara dengan torehan 60 poin dari 28 laga. Mengulang kesuksesan musim pertama Jacksen, Boaz kembali keluar sebagai top skorer dengan 22 golnya.
Bagaikan pola yang berulang, musim genapnya hanya membawa Jacksen sebagai runner-up. Persipura harus mengakui Sriwijaya FC asuhan Kas Hartadi yang keluar sebagai kampiun. Pada musim ISL 2011/12 ini, Beto Goncalves menjadi top skorer dengan torehan 25 gol.
Musim ganjil kembali mengantarkan Jacksen menjuarai ISL. Pada musim 2013, tim Persipura asuhannya berhasil mendominasi. Mereka unggul telak di klasemen akhir dengan raihan 82 poin, unggul 16 poin dari Arema di peringkat kedua. Musim juara ini kembali mengantarkan Boaz sebagai top skorer.
Terakhir, kiprah Jacksen di musim 2014 harus diakhiri dengan menempati urutan kedua. Pada babak final, tim Mutiara Hitam kalah adu penalti 3-5 melawan Persib Bandung. Pada akhir tahun yang sama, Jacksen hengkang ke Penang FC dan digantikan oleh Osvaldo Lessa.
Sementara itu, Persipura belum menorehkan catatan yang sangat buruk pada ajang Shopee Liga 1 musim 2019 ini. Dari tujuh laga awal, mereka mencatatkan empat hasil imbang dan tiga kekalahan.
Dengan rata-rata kekalahan Jacksen di Persipura yang tidak mencapai lima kali dalam semusim, Mutiara Hitam jelas berpeluang besar merangsek ke papan atas. Inilah catatan yang perlu diwaspadai oleh seluruh lawan tersisa.