INDOSPORT. COM - Pecinta sepak bola tentu akan ingat dengan dua nama, Andriy Shevchenko dan Filippo Inzaghi, sebagai penyerang legendaris AC Milan. Tapi, bagaimana dengan sosok Jon Dahl Tomasson?
Pada era 2000-an, AC Milan memang sedang menapaki masa kejayaannya. Ditangani pelatih kenamaan Carlo Ancelotti, I Rosseneri jadi tim yang ditakuti di Italia maupun Eropa, terutama pada edisi 2002/03 dan 2003/04
AC Milan secara berturut mampu meraih prestasi luar biasa, yakni merajai Liga Champions (2002/03) dengan meraih kemenangan via drama adu penalti atas Juventus di final.
Semusim berikutnya, kejayaan AC Milan beralih ke kancah domestik. Carlo Ancelotti berhasil mengantarkan AC Milan menjuarai Serie A Italia 2003/04, setelah unggul 11 poin dari peringkat dua, AS Roma.
Mengenang kejayaan masa lalu tersebut, ingatan semua pecinta sepak bola pasti tertuju pada duet lini depan AC Milan, Andriy Shevchenko dan Filippo Inzaghi. Padahal, jika ditelaah lebih jauh, masih ada satu nama lagi yang berperan penting, yaitu Jon Dahl Tomasson.
Shevchenko dan Inzaghi memang tampil memukau pada 2002/03. Sheva jadi penentu kemenangan dalam drama adu penalti kontra Juventus, dan Inzaghi muncul sebagai top scorer AC Milan dengan raihan 10 gol.
Tapi, jangan sekalipun melupakan peran Tomasson untuk Milan kala itu. Tanpa Tomasson, mereka pasti sudah tersingkir dari ajang Liga Champions sejak babak perempat final.
AC Milan melakoni laga leg kedua perempat final Liga Champions 2002/03 kontra Ajax Amsterdam. Laga berjalan sengit hingga menit ke-90, skor imbang masih 2-2 dan jika bertahan sampai peluit panjang berarti AC Milan tersingkir akibat kalah produktivitas gol tandang (leg pertama 0-0).
Namun, Tomasson muncul sebagai malaikat penyelamat AC Milan di San Siro. Saat injury time, dia berhasil mencetak gol dan timnya lolos ke semifinal berkat kemenangan agregat 3-2 atas Ajax.
Tomasson meninggalkan Milan pada 2005 setelah menjalani kebersamaan selama tiga tahun. Dia memutuskan gantung sepatu pada 2011 dan meninggalkan profesi yang membesarkan namanya.
Lalu, apa yang dilakukan Tomasson kini? Apakah masih berkecimpung di jagat sepak bola, atau malah meninggalkan lapangan hijau sama sekali?
Tomasson ternyata masih belum bisa meninggalkan sepak bola. Berhenti sebagai pemain, saat ini ia alih profesi menjadi seorang pelatih.
Tomasson yang dahulu merupakan andalan timnas Denmark dengan koleksi 112 penampilan plus 52 gol kini sedang menapaki karier kepelatihan. Sejak 1 Juli 2016 lalu, dia menjabat sebagai asisten pelatih timnas Denmark.
Ya, Tomasson tengah menimba ilmu dari pelatih kepala Age Hareide. Bahkan, ada wacana Tomasson diproyeksikan menjadi pelatih Denmark berikutnya jika Hareide menanggalkan jabatannya.
"Kalau saya boleh menunjuk orangnya, maka dia haruslah Jon Dahl Tomasson. Sangat jelas. Sungguh bodoh jika kami tak mempertimbangkan orang ini," ujar Hareide dalam wawancara dengan Ekstra Bladet.
Begitulah kurang lebih cerita dan kabar terkini dari Jon Dahl Tomasson, mantan striker AC Milan yang kerap terlupakan perannya. Dia sedang menapaki karier baru di dunia kepelatihan.