INDOSPORT.COM - Pelatih anyar Inter Milan, Antonio Conte menggunakan formasi 'tak lazim' di laga perdananya bersama Nerazzurri dan disebut bakal untungkan Mauro Icardi musim depan.
Dalam laga persahabatan kontra FC Lugano pada Minggu (14/07/19) lalu, Inter sendiri berhasil meraih kemenangan tipis 2-1 berkat gol Marcelo Brozovic serta lesakkan pemain baru mereka, Stefano Sensi di babak pertama.
Kemenangan tersebut menjadi modal positif bagi Antonio Conte pada laga debutnya bersama Inter Milan, dan juga menjadi angin segar untuk kubu Biru-Hitam jelang kompetisi Serie A musim depan dimulai.
Namun di balik kemenangan Inter di laga kemarin, terdapat satu catatan menarik dan mungkin bisa menjadi keuntungan bagi Mauro Icardi yang belakangan gencar dirumorkan segera hengkang dari Giuseppe Meazza.
Catatan tersebut adalah formasi 'tak lazim' Conte saat membawa anak asuhnya menjamu Lugano, di mana Conte yang biasanya menggunakan formasi 3-4-2-1 atau 3-4-3 malah bermain dengan taktik 3-5-2, dan memasang Samuele Longo serta penyerang muda Sebastiano Esposito sebagai ujung tombak sejak menit awal.
Formasi ini sempat berjalan sesuai harapan, di mana dua gol yang dicetak Inter terjadi pada babak pertama atau saat taktik dua penyerang masih diterapkan Conte.
Sementara di babak kedua Conte kembali mengubah taktiknya dengan formasi baku yang sering ia pakai yakni 3-4-2-1, dengan menempatkan Esposito sebagai ujung tombak.
Taktik yang biasa diterapkan Conte di Chelsea dan Juventus ini malah tak berjalan dengan baik, tak banyak peluang yang dihasilkan para wingback La Beneamata bahkan mereka kebobolan satu gol jelang laga berakhir.
Dengan fakta tersebut, bisa disimpulkan jika Inter lebih agresif saat bermain dengan skema 3-5-2 atau menerapkan dua striker sebagai mesin gol.
Jika benar Conte bakal menggunakan taktik tersebut, maka akan menjadi keuntungan bagi Mauro Icardi yang kini nasibnya tengah terkantung-kantung.
Sempat dibawa dalam pusat pelatihan di Lugano, pemain asal Argentina ini malah kembali ke Milan dan dipastikan tak ikut tur pramusim Inter Milan di Asia.
Sebab dengan taktik dua striker, kemungkinan Icardi bermain regular bakal lebih besar ketimbang dalam formasi 3-4-3 atau 3-4-2-1.
Dengan dua penyerang, Inter bisa menduetkan Martinez dan Icardi secara bersamaan. Sementara jika memainkan satu striker, hanya sosok Lautaro Martinez yang paling besar kemungkinannya untuk menjadi starter.
Formasi dua striker sendiri sejatinya bukan hal aneh bagi Conte, sebab sebelum mematenkan taktik 3-4-2-1 bersama Chelsea musim 2016 hingga 2018 lalu, dirinya telah lebih dulu memainkan formasi 3-5-2 bersama Juventus.
Bahkan materi pemain Juventus saat menerapkan formasi 3-5-2 pada musim 2012/13 dan 2013/14 lalu, hampir mirp dengan komposisi skuat Inter Milan musim ini.
Di Juventus misalnya, mereka punya Carlos Tévez, Mirko Vucinic, dan Sebastian Giovinco sebagai second striker. Sementara penyerang murni ditempati Alessandro Matri, Fabio Quagliarella, bahkan Nicklas Bendtner.
Inter Milan pun punya pemain yang tak jauh berbeda, untuk sosok penyerang lubang mereka bisa menggunakan Lautaro Martinez atau Esposito, sementara striker utama bisa menempatkan Icardi yang memang telah terbukti ketajamannya.
Berkaca pada laga perdana kemarin, menarik untuk dinanti formasi pakem yang bakal digunakan Conte bersama Inter Milan di musim depan. Apakah tetap menggunakan dua striker dan membuat Mauro Icardi menjadi salah satu pilihan utama, atau malah kembali memainkan taktik lamanya yakni 4-3-2-1 yang tetap mengorbankan Icardi sebagai ujung tombak.