INDOSPORT.COM - Berbagai polemik yang terjadi di tubuh klub Liga 2 2019, Persis Solo membuat geram banyak pihak. Kelompok suporter mereka, Pasoepati dan Surakartans memboikot pertandingan tim Laskar Sambernyawa di musim ini.
Belum lagi persoalan lain seperti pencopotan mendadak manajer tim, Catur Prasetyo hingga puncaknya saat kasus konyol soal jersey pertandingan melawan Martapura FC di Stadion Wilis, Madiun, Minggu (14/07/19).
Adalah masalah nomor punggung gelandang M Sulthon Fajar (44) yang tak terdaftar. Dalam daftar susunan pemain, eks Persatu Tuban itu tercatat menggunakan nomor 94.
Hal konyol itu membuat pengawas pertandingan, Maryono asal Jawa Timur melarang Sulthon tampil yang membuat Persis harus bermain dengan 10 pemain.
Meski demikian, tim kebanggaan masyarakat Bumi Bengawan itu tetap tampil heroik dengan menahan imbang tim tamu. Namun, duel tersebut jadi laga terakir bagi pelatih Agus Yuwono yang memutuskan mundur.
Berbagai polemik yang terjadi membuat para pemain ikut geram. Kapten tim, Tegar Hening Pangestu menjelaskan dia beserta para pemain lain akan memboikot latihan bahkan bermain jika tak ada perubahan kinerja dari manajemen.
"Kejadian semacam ini membuat tim jadi kacau lagi yang sebenarnya sudah ada motivasi untuk bangkit. Kami akan mogok latihan dan mungkin ke pertandingan," ungkap Tegar.
Dia tak habis pikir dengan tim sebesar Persis namun tak memiliki manajemen yang profesional. Kejadian nomor jersey disebutnya jadi kesalahan fatal di sepak bola.
"Kami merasa dikontrak profesional. Masa sekelas tim profesional, ada keteledoran seperti ini. Kami ingin manajemen lebih baik," kecam mantan gelandang PSPS Riau itu.