INDOSPORT. COM - Ricardo Kaka dan Andriy Shevchenko, dahulu pernah membentuk duet maut di barisan penyerangan AC Milan. Apakah kini duet itu bisa terulang kembali?
Ya, bila berbicara mengenai AC Milan, pasti tak akan pernah lepas dari dua sosok kenamaan, Kaka dan Shevchenko. Kedua sosok itu memang merupakan legenda klub, yang pernah membawa AC Milan berjaya.
Bahkan, saking hebatnya, Kaka dan Shevchenko merupakan dua sosok terakhir yang mampu meraih penghargaan Ballon d'Or ketika berseragam AC Milan. Kaka menorehkannya pada 2007, dan Shevchenko tiga tahun sebelumnya.
Bukti kehebatan duet maut Kaka dan Shevchenko paling ketara di musim 2003/04. Kala itu, Kaka baru pertama kali datang ke AC Milan, dan Shevchenko baru saja merasakan euforia gelar Liga Champions semusim sebelumnya.
Kaka yang merupakan seorang gelandang serang, mampu membukukan total 14 gol serta lima assists dari 45 penampilannya di musim 2003/04. Sementara Sheva, lebih menawan lagi dengan catatan 29 gol dari 45 laga.
Kerjasama keduanya di musim itu pun berakhir manis. AC Milan sukses merengkuh trofi juara Serie A Italia dengan koleksi 82 poin, atau unggul 11 angka dari tim peringkat kedua, AS Roma.
Kisah duet maut Kaka dan Sheva kini hanya bisa menjadi kenangan saja. Ada beberapa cuplikan video di dunia maya yang merekam kehebatan kerjasama kedua pemain tadi, salah satunya berikut ini.
Terulang dalam Duet Paqueta-Piatek?
Semua penggemar AC Milan pastinya berharap agar duet Kaka dan Shevchenko bisa menemukan versi baru di era sepak bola modern seperti sekarang. Terlebih, AC Milan belakangan juga cukup kesulitan bersaing di papan atas, sehingga bila muncul duet baru yang tak kalah mematikan, siapa tahu dapat membangkitkan prestasi tim lagi.
Ada harapan sebenarnya duet Kaka dan Sheva tadi bisa terulang kembali. Mantan CEO AC Milan, Adriano Galliani, bahkan secara berani mengungkap ke publik tentang harapan itu.
Menurut Galliani, AC Milan kini memiliki duet baru yang tak kalah mematikan dibanding Kaka dan Sheva. Duet yang dimaksudkan Galliani tersebut ialah kerjasama Lucas Paqueta serta Krzysztof Piatek.
"Piatek? Dia mengingatkan saya pada Andriy Shevchenko. Mimpi saya adalah Piatek dan Paqueta bisa menjadi Sheva dan Kaka yang baru. Piatek dan Paqueta jelas meningkatkan level teknis tim AC Milan ini," ucap Galliani, seperti dikutip dari Calciomercato.
Ya, Paqueta dan Piatek baru datang ke AC Milan pada pertengahan musim lalu. Keduanya sama-sama merupakan perekrutan AC Milan di bursa transfer musim dingin 2019.
Pada laga ajang Coppa Italia kontra Napoli, 29 Januari 2019, AC Milan berhasil menuai kemenangan 2-0. Gol kedua di laga itu, diawali oleh pergerakan Paqueta yang kemudian diselesaikan menjadi gol berkat sentuhan dingin Piatek.
Berlanjut ke laga kontra AS Roma 4 Febuari 2019, tuah Paqueta-Piatek kembali terlihat. Skor berakhir imbang 1-1, yang mana gol AC Milan tercipta berkat umpan Paqueta yang mampu dikonversi menjadi gol oleh Piatek.
Puncaknya tercipta pada laga kontra Cagliari 10 Febuari 2019. Paqueta serta Piatek sama-sama menyumbangkan satu gol dan membuat AC Milan menang 3-0.
Secara data yang diukur hanya setengah musim, sepertinya belum bisa mengetahui pasti tingkat kelayakan Lucas Paqueta dan Krzysztof Piatek sebagai penerus sepadan duet Ricardo Kaka dan Andriy Shevchenko. Pertanyaan selanjutnya, apakah duet Paqueta-Piatek bisa membuktikan kapasitasnya di musim depan?