INDOSPORT.COM - Tahun 2010 silam, Sriwijaya FC berhasil mencatatkan prestasi monumental, juara tiga kali secara beruntun di Piala Indonesia.
Tahun 2010 menjadi tahun yang spesial buat klub asal Palembang, Sriwijaya FC. Bermaterikan pemain-pemain bintang, klub berjuluk Laskar Wong Kito berhasil meraih supermasi tertinggi juara Piala Indonesia 2010. Gelar yang juga merupakan trofi ketiga mereka di Piala Indonesia secara beruntun.
Prestasi yang hingga kini belum mampu disamai satupun klub di Indonesia, jelas menjadi spesial dan juga membanggakan. Apa lagi jika melihat prosesnnya. Bagaimana Sriwijaya FC kala itu mampu melewati tim yang baru saja menjuarai Liga Super Indonesia 2009/10, Arema Indonesia.
Maka dari itu, untuk mengenang prestasi luar biasa Sriwijaya FC tersebut, berikut INDOSPORT rangkum kembali jalannya pertandingan final Piala Indonesia 2019 Sriwijaya FC vs Arema Indonesia.
Final Piala Indonesia 2019 Sriwijaya FC vs Arema Indonesia
Mempertemukan dua tim besar, pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan Solo (01/08/10) Pukul 20.00 WIB itu dipimpin wasit berlisesi FIFA, Jimmy Napitupulu.
Dengan kualitas pemain kedua tim, pertandingan terbuka tak terelakan lagi berlangsung sejak awal pertandingan. Meski juga berjalan keras sejak menit-menit awal.
Kartu kuning pun sudah harus keluar dari saku Jimi Napitupulu pada menit ke-16, yang diberikan kepada pemain tengah Arema Indonesia Juan Revi.
Bahkan baru 19 menit laga berjalan, pemain Arema Indonesia asal Singapura Noh Alamsyah harus rela diusir dari lapangan dnegan kartu merah, setelah dnegan sengaja melanggar keras rekan senegaranya di Sriwijaya FC, Preciouse Emuejeraye.
Hilang satu pemain, mau tak mau Arema Indonesia harus bermain lebih bertahan. Namun Sriwijaya FC yang bisa mendominasi, nyatanya juga tak kunjung mampu menciptakan gol sampai wasit meniup peluit akhir babak pertama.
Baru setelah turun minum, keunggulan pemain Laskar Wong Kito mampu membuahkan hasil. Penyerang asing mereka, Keith Kayamba Gums yang berhasil memecah kebuntuan dengan golnya menyambut sepak pojok.
Arema yang kalah jumlah pemain, diluar dugaan mampu memberikan perlawanan yang luar biasa untuk Sriwijaya. Beberapa peluang berhasil tim berjuluk Singo Edan itu ciptakan.
Hasilnya di menit ke-72, gol penyama kedudukan berhasil Arema ciptakan, lewat legiun asing asal Singapura lainnya, Ridhuan Muhammad.
Setelah gol penyama kedudukan tersebut, pertandingan berjalan semakin keras. Pelanggaran, keributan, dan protes pun menghiasi jalannya pertandingan.
Salah satunya terjadi ketika Sriwijaya FC akhirnya mampu kembali unggul lewat gol Pavel Solomin di menit ke-80. Gol tersebut dianggap kontroversial beberapa pemain Arema, karena menilai Solomin terlebih dahulu terperangkap offiside.
Protes yang mengiri jalannya pertandingan tersebut bahkan sampai membuat pertandingan dihentikan sekitar satu jam oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo. Meski akhirnya bisa kembali dilanjutkan dan menghasilkan gelar juara ketiga Sriwijaya FC di Piala Indonesia.
Susunan Pemain:
Sriwijaya FC (4-3-3): Ferry Rotinsulu (Hendro Kartiko 22'); Ambrizal, Charis Yulianto (c), Precious Emuejeraye, Isnan Ali (Muhammad Nasuha 46'); Tony Sucipto, Zah Rahan Krangar, Ponaryo Astaman; Keith Kayamba Gumbs, Anoure Obiora Richad, Pavel Solomin (Alamsyah nasution 90').
Arema Indonesia (4-2-3-1): Kurnia Meiga Hermansyah; Zulkifli Syukur, Waluyo, Irfan Raditya (Rahmad Affandi 82'), Benny Wahyudi; Ahmad Bustomi, Juan Revi (Ronny Firmasyah 90'); Roman Chamelo, Muhammad Ridhuan, Muhammad Fakhrudin (Dendi Santoso 67'); Noh Alam Shah.