INDOSPORT.COM - Selalu menjadi starter dalam dua laga uji coba pramusim terakhir Inter Milan, seberapa tangguh dan hebatkah Sebastiano Esposito striker yang baru genap berusia 17 tahun ini.
Inter Milan memang tengah krisis lini serang, khususnya dalam laga pramusim Asia di mana Lautaro Martinez masih mendapat jatah libur pasca Copa America 2019, sementara Mauro Icardi malah tak diikut sertakan dan balik ke Milan.
Praktis dalam dua laga uji coba kemarin, pelatih Antonio Conte lebih memilih memainkan para pemain muda serta penyerang yang dianggap sejalan dengan gaya permainannya.
Total ada enam pemain bertipikal menyerang yang dibawa Conte di turnamen pramusim Asia kali ini, diantaranya adalah Samuele Longo, Matteo Politano, Sebastian Esposito, Edoardo Vergani, Facundo Colidio, serta Geroge Puscas.
Dari keenam nama-nama tersebut, ada satu penyerang yang membuat kejutan para Interisti yakni Sebastian Esposito. Pemain yang baru genap berusia 17 tahun bulan Juli lalu tersebut, telah dua kali menjadi starter dalam laga pramusim Inter Milan.
Padahal di bench mereka masih ada sosok Edoardo Vergani dan Facundo Colidio yang sedikit lebih berpengalaman. Memang memainkan pemain muda dalam ajang uji coba adalah hal lumrah, namun Sebastiano Esposito merupakan penyerang paling belia di skuat Inter saat ini.
Meski dalam dua laga uji coba Esposito tak bisa mencetak gol, pemain kelahiran castellammare di stabia ini tetap selalu menjadi pilihan utama di sektor penyerangan La Beneamata.
Lantas apa yang menjadi alasan utama Conte selalu memainkan Esposito sebagai starter dalam taktiknya? Jika berkaca pada penampilan sang pemain musim lalu, Esposito memang memiliki gaya permainan yang mirip dengan keinginan Conte.
Esposito yang berposisi sebagai penyerang, beberapa kali terlihat bermain melebar sebagai sayap bahkan ia mempunyai drible yang cukup baik untuk melewati pemain belakang lawan.
Gaya permainan Espostio hampir mirip dengan Lautaro Martinez, yakni gemar berlari menyisir sisi lapangan, menggocek beberapa pemain belakang dan diakhiri dengan tendangan keras dari dalam kotak penalti.
Selain drible dan kecetapan, kelebihan lain yang juga dimiliki Esposito adalah akurasi sepakannya. Di mana beberapa gol di musim lalu berhasil ia lesakkan dari set piece bola mati.
Dua keunggulan tersebut tampaknya menjadi nilai khusus bagi Conte, pasalnya sang pelatih memang sangat menyukai pemain yang gemar membuka celah ataupun berlari, dan Esposito sering melakukan hal tersebut bersama Inter Milan Primavera.
Kecepatan serta pergerakan yang ia miliki tersebut akan sangat berguna dalam taktik 3-4-3 atau 3-5-2 Conte, dengan satu pemain sebagai pengecoh bek lawan, membuat pola serangan Inter lebih membingungkan untuk diantisipasi tim lawan.
Sementara keakuratan tendangan juga sangat disukai Conte lantaran keahlian tersebut bisa membuat tim meraih kemenangan di saat-saat genting, bahkan gol tak harus dari tendangan bebas melainkan tendangan pojok atau penalti.
Sebagai tambahan informasi, Esposito telah tampil dalam 20 pertandingan bersama Timnas Italia U-20, dan berhasil mencetak 14 gol serta memberikan 8 asis. Sebuah capain yang cukup impresif bagi pemain yang bergabung dengan Timnas U-17 saat masih berusia 16 tahun.
Andai sang pelatih bisa sabar memberikan jam terbang dan si pemain bisa cepat mempelajari kekuarangannya, bukan tak mungkin Esposito dapat menjadi tulang punggung Nerazzurri dalam beberapa tahun kedepan.