INDOSPORT.COM - Buntut dari masalah nyanyian rasis di pertandingan terakhir Liga 1 2019 antara Madura United vs Arema FC telah membuat beragam kalangan geram. Presiden Laskar Sapeh Kerrab (julukan Madura United), Achsanul Qosasi bahkan 'mengamuk' karena kejadian ini.
Hal itu diketahui lewat Instagram resmi Madura United. Dalam foto tersebut, Achsanul memberikan pernyataan tegas mengenai suporter Madura United yang bertindak rasis dan tindakan apa yang akan ia lakukan selanjutnya.
"Suporter harus jadi pemersatu. Ada unsur pendidikan bagi generasi berikutnya untuk terus merajut persatuan. Banyak anak-anak yang terlibat di tribun maupun menonton dari siaran langsung," ucapnya.
Dirinya sempat merasa kecewa karena tribun juga dipadati oleh berbagai kalangan umum seperti anak-anak. Hal ini tentu akan sangat berdampak buruk karena bisa timbul rasa saling benci.
"Perkataan vandal dan rasis dari suporter akan meracuni generasi berikutnya. Saya minta ke panpel Madura United agar jangan ada tempat dan fasilitas di tribun bagi suporter rasis," tambah tulisan itu.
Merasa berang dengan tingkah laku para pendukung klub miliknya, pria berusia 53 tahun ini juga berharap ada hukuman berat yaitu larangan menonton untuk para suporter rasis.
Kejadian ini sendiri berawal ketika Madura United menjalani laga kandang melawan Arema FC yang berlangsung di Stadion Gelora Madura Pamelingan, Sabtu (20/07/19) lalu. Beberapa suporter Madura United dikabarkan sempat menyanyikan lagu yang melecehkan dan merendahkan Singo Edan.
Tak ayal insiden ini pun sempat membuat laga dihentikan sementara waktu hingga pihak panitia memberikan ancaman pertandingan akan dibatalkan. Namun pertandingan tetap dilanjutkan dengan kemenangan Arema FC 1-0.