INDOSPORT.COM - Pelatih Madura United, Dejan Antonic, turut mengemukakan opininya perihal penghentian laga hingga dua kali saat menjamu Arema FC di Stadion Gelora Madura Pamelingan, Sabtu (20/07/18) lalu. Meski begitu, Dejan membanah jika suporter Madura United menyanyikan lagu bernuansa rasis.
Penghentian laga dilakukan Wawan Rupiko masing-masing di menit 25 dan 54. Wasit asal Riau itu bertindak tegas setelah suporter Madura United menyanyikan lagu bernada melecehkan tim lawan dan melanjutkannya lagi setelah mereka mengganti nyanyian.
Dejan Antonic pun setuju dengan sikap yang diambil wasit. Tapi menurutnya, nyanyian dari suporter MU itu bukan rasis, tapi memang tidak bagus secara asas fair play.
"Nyanyian mereka itu bukan rasis. Kalau rasis, mereka lempar pisang kepada (pemain) yang beda warna (kulitnya)," beber Dejan.
"Tapi lebih tepatnya, tidak fair play. Ya, saya juga tidak setuju jika ada nyanyian seperti itu kepada tim lawan," sambung dia.
Ulah segelintir suporter yang masuk kategori tingkah laku buruk penonton itu juga pernah terjadi tahun lalu. Saat Madura United menjamu Bhayangkara FC, wasit juga menghentikan laga atas nyanyian suporter yang menyinggung institusi di Stadion Gelora Bangkalan, 8 November 2018 silam.
Dalam surat edaran ke-7 PSSI tanggal 8 Oktober 2018, wasit berhak untuk menghentikan sementara permainan, pertandingan sepak bola saat adanya nyanyian dan/atau koreografi oleh suporter yang mengandung unsur SARA, pesan politik dan penghinaan (melecehkan).