Liga Indonesia

Pelatih Madura United Jelaskan Alasan Pelit Rotasi Pemain

Senin, 22 Juli 2019 18:12 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Dejan Antonic mengatakan alasan utama yang membuat dirinya jarang melakukan rotasi pemain di Madura United. Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Dejan Antonic mengatakan alasan utama yang membuat dirinya jarang melakukan rotasi pemain di Madura United.

INDOSPORT.COM - Meminimalkan resiko dalam mencapai target kemenangan di Shopee Liga 1 2019, menjadi alasan kuat dibalik sikap Dejan Antonic yang pelit untuk melakukan rotasi pemain di Madura United.

Dejan sendiri mengakui, bahwa di tim Laskar Sapeh Kerrab tidak ada yang namanya resiko. Dan melakukan rotasi pemain secara masif, menjadi satu bagian dari hal itu.

"Kalau saya merotasi pemain muda dan dia tampil kurang bagus, maka akan timbul resiko. Padahal, di tim ini tidak ada resiko," bilang Dejan Antonic pada awak media berita sport.

"Kamu main bagus dan bawa tim menang, akan membuat semuanya mudah. Tapi kalau kalah, masalah akan banyak datang," Head Coach Madura United asal Serbia itu menambahkan.

Pernyataan itu sebagai jawaban dari pertanyaan besar perihal komposisi pemainnya. Ketika melawan Arema FC, 90 persen starter MU tidak berubah dibandingkan saat melawat ke markas Persipura Jayapura lalu.

Problem kelelahan secara fisik pun tampak jelas menghinggapi Zulfiandi dkk. Intensitas serangan Madura United baru meningkat di 30 menit pertama, setelah bermain pelan nyaris tak menyerang saat melawan Arema FC, Sabtu 20 Juli yang lalu.

"Karena kami ingin bermain dengan ball position dan bola mati, tidak hanya mengandalkan serangan balik," Dejan berdalih soal lambat panasnya permainan Madura United.

Pada laga melawan Arema FC, hanya Greg Nwokolo, Satria Tama dan Jaimerson yang sebelumnya tidak tampil di Papua.

Padahal, Dejan masih memiliki deretan anak muda di bench Madura United yang menantikan menit bermain di Liga 1 2019, seperti Syahrian Abimanyu, Gufroni Al Maruf maupun Guntur Ariyadi.