INDOSPORT.COM - Atmosfer leg kedua final Kratingdaeng Piala Indonesia antara PSM Makassar vs Persija Jakarta di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (28/07/19) nanti, semakin memanas.
Bahkan, Macan Kemayoran meminta pengawalan ekstra dengan adanya kendaraan lapis baja jika ada ancaman keselamatan bagi pemainnya. Juara Liga 1 2018 juga mengancam akan mogok bermain jika penonton membludak hingga ke dalam lapangan pada laga nanti.
Merespons ancaman tersebut, Sadat selaku Sekretaris Jenderal Red Gank (kelompok suporter PSM Makassar) menilai pemain Persija Jakarta sedang panik sehingga mengeluarkan statement seperti itu.
"Saya pikir itu hanyalah sebuah kepanikan yang tidak seharusnya diutarakan klub sebesar Persija. Kami di sini (Makassar) adem-adem saja, tidak ada yang perlu ditakutkan di Makassar," ungkap Sadat saat dihubungi oleh INDOSPORT.com, Jumat (26/07/19).
Pria berkacamata ini meminta kepada lawannya tersebut untuk tidak membuat situasi menjadi tegang yang bisa menimbulkan anggapan bahwa Persija Jakarta dan juga para suporternya tidak diterima di Makassar.
Sadat menambahkan, Marko Simic dkk. tidak perlu meminta permintaan khusus sampai mengeluarkan statement seperti itu. Menurutnya, tanpa melakukan dua hal tersebut semua klub tamu berhak mendapatkan pengawalan dari pihak keamanan sesuai dengan regulasi yang ada.
"Kami (PSM dan Suporter) pun selalu away kemana-mana hingga ke luar negeri tapi tidak pernah membuat statement seperti itu. Mungkin itu sebuah strategi Persija karena tegang dan tahu akan kalah sebelum bertanding," ujar Sadat lagi.
PSM Makassar saat ini tengah tertinggal agregat 0-1 dari Persija Jakarta dan harus menang dengan selisih dua gol jika ingin menjuarai Kratingdaeng Piala Indonesia.