INDOSPORT.COM – Ketika pemain Brasil berbondong-bondong datang ke Liga Indonesia, bocah 12 tahun asal Indonesia, Welberlieskott de Halim Jardim, justru terbang ke Negeri Samba untuk mengenyam ilmu sepak bola.
Hal ini tidak terlepas karena sosok sang ayah yang merupakan warga Brasil dan ibu berasal dari Indonesia. Tak hanya sekedar bermain di Brasil, Welber mampu mengharumkan nama Indonesia dengan sejumlah pencapaian prestisius.
Terhitung, ada lima trofi yang telah ditorehkan Welber selama berkarier di persepakbolaan Brasil usia muda dan resmi terdaftar di federasi. Dirinya mampu membawa Coroa FC meraih 4 gelar di kompetisi usia muda Brasil.
Sedangkan satu trofi lainnya baru ia torehkan ketika membawa Ordin FC (Brasil) menjuarai Gothia Cup 2019. Gothia Cup adalah turnamen sepak bola usia muda yang berlangsung sejak 1975 di Gothenburg Swedia.
Turnamen ini dianggap sebagai turnamen terbesar di dunia untuk usia muda seluruh dunia karena hampir negara mengutus timnya pada acara tahunan terbesar Swedia.
Menariknya, Welber berhasil mencetak satu gol di partai final usai menumbangkan FC Saint Cloud (Prancis) dengan skor telak 4-0.
“Dia anak yang punya paling banyak titel resmi untuk usianya Welber mulai dari umur 11 tahun hingga kemarin berhasil juara untuk tim Sao Paulo muda. Kalau dilihat, (titel Welber) yang resmi terdaftar di federasi itu ada 7 medali,” ujar ibunda Welber, Lielyana Halim kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.
Singkirkan Ratusan Orang
Welber dan keluarga telah menetap di Brasil sejak 2013 lalu. Welber pertama kali mencicipi dunia futsal terlebih dahulu, sebelum akhirnya menjajaki karier di sepak bola Brasil. Tim futsal pertama yang ia perkuat adalah klub besar Brasil, yakni Palmeiras.
Hebatnya, Welber berhasil lolos tes dari 300 sampai 400 peserta yang ingin bergabung dengan klub futsal Palmeiras. Dari ratusan peserta itu, yang dinyatakan lolos hanya 4 orang, termasuk Welber. Sekedar informasi, saat itu itu ia masih berusia 6 tahun.
Ibunda Welber, Lielyana Halim mengungkapkan bahwa bakat yang dimiliki Welber juga tak lepas dari peran ayahnya Elisangelo de Jesus Jardim yang mantan pesepak bola.
Sang ayah ternyata pernah bermain di Liga Indonesia dengan membela sejumlah klub. Mulai dari Borneo FC (2004-2005), Persekaba Badung (2005-2006) dan Persiba Balikpapan.
“Welber Ke Brasil karena ikut kita (orang tua). Makanya begitu ayahnya pensiun, kita memutuskan untuk tinggal di Brasil, dan berpikir Welber ada bakat bolanya dari kecil. Itu juga sesuatu pertimbangan dari kita,” ujar sang ibunda.
Welber dan keluarga sendiri tidak mengalami kesulitan saat datang dan pindah ke Brasil untuk mengurus dokumen lantaran mereka telah mempersiapkan kepindahan sejak jauh hari.
“Pindah ke sini sudah dipersiapkan sebelumnya sih, jadi tidak dadakan. Karena berpikir juga seandainya ayah Welber belum pensiun pun kemungkinan saya dan anak-anak yang akan tetap stay di Brasil,” ucapnya.
“(Orang) Indonesia lumayan banyak di sini. Di wilayah Mogi das Cruzes paling banyak penduduk Indonesia, nanti 17-an (HUT RI) kita adakan acara dan juga ada diaspora Indonesia di Brasil,” ungkap Lielyana.
Namun Lielyana menegaskan tetap mencintai Indonesia. Anaknya Welber juga tertarik berkarier di sepak bola Indonesia.
“Dia sangat suka kalau ayahnya bicara tentang Liga indonesia atau pun liga lain Asia. Semua ada di tangan Welber, apapun keputusan dia saya sebagai orang tua pasti mendukung dan menghormati keputusan dia (untuk gabung ke Liga Indonesia),” katanya.
“Yang penting saya selalu bilang Welber harus happy di manapun dia bermain, bukan dengan tekanan,” lanjut Lielyana.
Sebagai informasi tambahan, Welber sampai saat ini masih memiliki dua kewarganegaraan, yakni Brasil dan Indonesia.
Dengan begitu, Welber masih memiliki kesempatan untuk memperkuat Timnas Indonesia di masa mendatang asalkan belum memperkuat timnas Brasil di ajang resmi FIFA.