INDOSPORT.COM - Perhelatan kompetisi Liga Indonesia medio awal 2000 diwarnai dengan hal unik. Hal itu hadir dari sosok Cristian Carrasco yang mendobrak kebiasaan pesepak bola dalam merayakan gol.
Mampu mencetak gol ke gawang lawan adalah kebanggaan tersendiri bagi para pesepak bola yang berujung pada sebuah selebrasi untuk meluapkan kegembiraan.
Namun, beda hal dengan Cristian Carrasco. Bosan dengan selebrasi gol yang itu-itu saja, pemain asal Chile ini membuat kejutan dengan memakai topeng spiderman setiap dia mencetak gol.
Hal itu ia mulai terapkan saat bermain Persebaya tahun 2004 silam. Sejak saat itu, setiap mencetak gol selalu menggunakan topeng Spiderman. Tak pelak, ia mendapat julukan sang Spiderman.
Namun, kini hal itu sudah tak terlihat. Terlebih sejak ia memutuskan pensiun di usianya kini yang menginjak 40 tahun.
Lama menghilang ternyata Carrasco tak benar-benar meninggalkan sepak bola Indonesia. Dia diketahui kini menjadi seorang pelatih di salah satu klub Liga 3, Banten Jaya FC.
"Ya memang. Saya sekarang sudah tidak main. Terakhir saya main di Timor Leste dan sekarang mulai latih anak-anak SSB dan sekarang di Liga 3," ucap Carrasco kepada INDOSPORT.
Menjadi seorang pelatih ternyata menjadi cara bagi Carrasco melanjutkan kecintaan bagi speak bola Indonesia. Dia pun tak masalah meski harus memulai dari level dari bawah.
"Tidak apa dari bawah. Kita kan memang harus belajar," jelas Carrasco.
Namun, Carrasco mengaku menjadi pelatih tak seenak dirinya bermain sebagai pemain. Sebab ia tidka bisa melakukan selebrasi khasnya sebagai Spiderman.
"Ya pasti jadi pemain kan selalu pengen main. Tapi sekarang mulai latih dan enak juga. Bantu anak-anak dan dekat sama mereka itu bikin anak-anak lebih bagus ada rasa puas sendiri," beber pria yang identik dengan rambut kuncirnya.
Memburu Status WNI
Di balik kesibukannya menjadi seorang pelatih, Carrasco mengaku menyimpan hasrat besar lain. Dia masih sangat ingin mendapat status Warga Negara Indonesia (WNI).
"Saya belum bisa menjadi WNI. Sangat sulit mengurus sendiri dan juga biaya mahal," keluh ia.
Padahal, Carrasco mengaku sudah sangat cinta Indonesia. Bahkan, ia memiliki istri seorang warga Indonesia.
Carrasco mengatakan bila tidak ada klub yang membantu, sangat sulit mendapat status WNI. Hal ini membuat ia sedikit cemburu dengan pemain lain yang baru lebih datang ke Indonesia namun lebih dahulu menjadi WNI.
"Memang gampang kalau ada yang bantu pasti cepat. Tapi, sampai sekarang saya gak ada yang bantu," tukas Cristian Carrasco.