INDOSPORt.COM - Persela Lamongan menyerahkan sepenuhnya kepada Komdis PSSI, perihal ancaman sanksi berat yang sudah menanti mereka. Persela pasrah jika nantinya dijatuhi hukuman sebagai imbas kerusuhan penonton yang terjadi saat menjamu Borneo FC, Senin (29/07/19) malam kemarin.
Dalam laga yang berakhir imbang 2-2 itu, setidaknya ada 3 kesalahan tim Laskar Joko Tingkir. Baik tim, Panpel hingga suporter, kini terancam sanksi yang cukup berat dari Komdis PSSI.
"Soal sanksi nantinya, semua ada di tangan Komdis PSSI. Mereka yang akan menilai," ujar CEO Persela, Yuhronur Efendi kepada awak media di mixed zone Stadion Surajaya Lamongan.
Pihaknya pun sudah siap untuk mengumpulkan segala bentuk bukti-bukti perihal terjadinya kerusuhan penonton di akhir laga. Mulai kronologis insiden, hingga video kepemimpinan wasit Wawan Rupiko yang dinilai merugikan.
"Nanti kan mereka melihat sendiri video rekaman pertandingan secara utuh. Bagaimana kepemimpinan wasit yang kontroversial," tambah pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan itu.
Kerusuhan yang terjadi tak lepas dari bentuk kekecewaan atas buyarnya kemenangan Persela akibat ganjaran penalti di menit-menit akhir laga. Padahal, Persela sudah mampu membalikkan skor menjadi 2-1 sebelum penalti yang diawali dua kartu merah itu terjadi.
Sesuai Pasal 70 Kode Disiplin PSSI, tiga pihak di Persela bisa terancam sanksi cukup berat. Mulai aksi suporter yang menghujani bench Borneo FC dengan botol air mineral hingga masuknya suporter ke lapangan, praktis akan menjadi tanggung jawab Panpel Persela seutuhnya.