INDOSPORT.COM – Persib Bandung harus menelan kekalahan memalukan pada pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2019 melawan Arema FC, Selasa (29/07/19) malam WIB. Berikut 3 faktir yang buat Persib dibantai habis Arema.
Bermain di Stadion Kanjuruhan, Persib dibantai dengan skor telak 1-5 oleh Arema. Lima gol yang didapatkan Arema dihasilkan melalui aksi Dendi Santoso (4’), Makan Konate (5’), Arthur Cunha (40’), dan catatan brace Rivaldy Bawuo (68’ dan 90’).
Sedangkan Persib hanya mampu memperkecilnya lewat gol spektakuler Febri Hariyadi di penghujung babak kedua. Dirinya mampu menciptakan lengkungan indah dari sisi kanan lapangan.
Arema yang tampil di depan pendukungnya sendiri memang tampil ‘gila’. Hal itu terbukti ketika Singo Edan mampu mencetak dua gol hanya dalam waktu 5 menit. Situasi tersebut yang akhirnya membuat Arema bermain lebih nyaman di sepanjang pertandingan.
Berikut INDOSPORT mencoba untuk merangkum 3 faktor yang membuat Persib dibantai habis Arema dalam lanjutan Liga 1 2019.
1. Krisis Penjaga Gawang
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts tidak punya pilihan lain untuk memainkan kiper ketiga, Aqil Savik pada pertandingan melawan Arema FC. Karena dua penjaga gawang Persib, M. Natshir dan I Made Wirawan mengalami cedera.
M. Natshir mengalami cedera saat menghadapi Persija Jakarta beberapa pekan lalu. Sedangkan I Made Wirawan juga belum bisa memainkan laga akibat cedera yang diterima saat melawan Bali United pekan lalu.
Satu-satunya kiper yang siap bermain adalah Aqil Savik. Akan tetapi, pemain yang sempat membela Timnas Indonesia usia muda itu masih belum memiliki pengalaman di kompetisi Liga 1. Alhasil, dirinya tak bisa berbuat banyak, terlebih lawan yang mereka hadapi terbilang cukup kuat.
2. Tak Punya Jenderal di Lini Tengah Pertahanan
Selain krisis penjaga gawang, Persib nyatanya juga harus kehilangan pemain andalannya di lini pertahanan. Pemain yang dimaksud adalah Bojan Malisic. Bek asal Serbia tersebut mendapatkan akumulasi kartu yang membuatnya tak bisa dimainkan di laga ini.
Robert Rene Alberts pun akhirnya memanggil Indra Mustafa untuk menemani Achmad Jufriyanto di lini tengah pertahanan Persib. Peran Indra Mustafa sendiri nyatanya belum mampu menyaingi pengalaman Bojan Malisic.
Bahkan Indra Mustafa hamper membuat kesalahan fatal saat dirinya tidak siap melakukan poerangkap offside. Situasi itu membuat Jayus Hariono leluasa menggiring bola ke depan gawang Persib. Beruntung, dirinya gagal mengkonversikan peluang itu menjadi gol.
3. Artur Geverkyan Tak Efektif
Robert Rene Albert memaksa Artur Gevorkyan untuk main sebagai ujung tombak Persib. Hal itu dilakukan karena Persib juga harus kehilangan Ezechiel N’Douassel akibat akumulasi kartu.
Artur Gevorkyan pun bermain kurang efektif di sepanjang pertandingan. Ia tak mampu memaksimalkan beberapa umpan silang yang ia terima di dalam kotak penalty Arema. Alhasil, dirinya pun ditarik keluar pada awal babak kedua dan digantikan oleh Abdul Aziz.