INDOSPORT.COM - Real Madrid kalah 3 kali dari 4 pertandingan pramusim yang telah dijalani. Berikut 5 alasan mengapa Real Madrid tampil buruk di pramusim.
Juara Liga Champions 13 kali, Real Madrid, tampil buruk di beberapa laga pramusim yang telah dijalani. Real Madrid memulai pramusim 2019/20 dengan kekalahan 1-3 dari Bayern Munchen.
Masih di ajang yang sama yaitu International Champions Cup (ICC) 2019, Real Madrid sempat menang adu penalti 3-2 atas Arsenal setelah bermain imbang 2-2 di waktu normal.
Namun, saat menghadapi Atletico Madrid, Real Madrid dipermalukan dengan skor mencolok 3-7. Beberapa hari berselang, Real Madrid kembali menelan kekalahan.
Kali ini 0-1 dari Tottenham Hotspur di ajang Audi Cup 2019. 3 Kekalahan dari 4 pertandingan pramusim, tidak menunjukkan kualitas Real Madrid sebagai salah satu klub terbaik di dunia.
Lalu, apa yang menjadi masalah di Real Madrid dalam laga pramusim? Berikut INDOSPORT merangkum 5 alasan Real Madrid tampil buruk di pramusim.
1. Gaya Bermain Baru dari Zidane
Zinedine Zidane di era kepelatihannya saat ini, mulai mencoba gaya bermain baru untuk anak asuhannya. Gaya yang berbeda saat di era awal kepelatihannya pada 2016-2018.
Di periode tersebut, gaya bermain Real Madrid lebih fleksibel, dapat bermain terbuka, namun juga bisa bertahan dengan baik.
Pada era baru kepelatihannya ini, Zinedine Zidane disebut akan lebih mengutamakan pola permainan yang lebih agresif.
Gaya bermain baru ini belum bisa membuahkan hasil di pramusim karena para pemainnya belum terbiasa. Sehingga Real Madrid bermain tidak efektif dan menderita kekalahan.
2. Adaptasi Para Pemain Baru
Real Madrid mendatangkan cukup banyak pemain baru pada bursa transfer musim panas ini dan disebut akan menjadi Los Galacticos jilid 3.
Mulai dari Eder Militao, Ferland Mendy, Eden Hazard, Rodrygo, hingga Luca Jovic. Pemain-pemain ini sudah mulai diturunkan oleh Zinedine Zidane di laga pramusim.
Para pemain baru ini belum bisa sepenuhnya beradaptasi dengan gaya bermain yang diterapkan oleh Zinedine Zidane.
3. Zidane Masih Cari Komposisi Pemain yang Pas untuk Dijadikan Pemain Inti
Pada laga pramusim kali ini, Zinedine Zidane memberi kesempatan hampir kepada seluruh pemainnya untuk bermain di lapangan.
Tujuannya tentu adalah melihat pemain mana saja yang akan dijadikan pemain ini dalam skuat Real Madrid musim 2019/20.
Saat ini Real Madrid punya 28 pemain yang memperebutkan 11 tempat di skuat utama.
4. Pertahanan Rapuh
Gaya bermain Real Madrid yang baru memang disesuaikan juga dengan pemain-pemain baru yang didatangkan seperti Eden Hazard, Ferland Mendy, dan Rodrygo Goes, punya kecepatan.
Tetapi gaya bermain baru ini punya resiko di sektor pertahanan. Pertahanan harus siap sepenuhnya saat Real Madrid kehilangan bola dan diserang balik.
Sayangnya, Real Madrid saat ini hanya memiliki Casemiro sebagai gelandang bertahan. Akan tetapi, Casemiro tak menjadi starter dari 4 laga yang sudah dijalani Real Madrid.
Sehingga serangan lawan langsung berhadapan dengan bek-bek Real Madrid, dan sejauh ini bek-bek Real Madrid terlihat sangat kesulitan menghalau pergerakan lawan.
Contohnya saat melawan Atletico Madrid dan Real Madrid kalah 3-7. Sergio Ramos, Nacho, Marcelo, Odriozola, hingga Javier Carrera belum mampu menggalang pertahanan dengan baik.
5. Lawan yang Dihadapi Tampil Mengejutkan
Selain faktor-faktor di atas, satu alasan lagi Real Madrid tampil buruk di pramusim adalah penampilan lawan Real Madrid yang apik.
Tim-tim lawan seperti Bayern Munchen dan Atletico Madrid mampu memanfaatkan celah dan kelemahan yang dimiliki oleh Real Madrid untuk mencetak gol.