INDOSPORT.COM - Wacana pemindahan ibu kota negara Indonesia, dari Jakarta ke Kalimantan akan berimbas terhadap perubahan status tim ibu kota yang saat ini disandang oleh Persija.
Sebuah gebrakan dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam periode keduanya memimpin. Pria yang karib disapa Jokowi itu membuat langkan kongkrit untuk memindahkan ibu kota negara.
Sebelumnya, wacana pemindahan ibu kota sendiri sudah tercetus sejak era Presiden Soekarno hingga Soeharto. Namun hingga kini hal tersebut belum bisa direalisasikan, sebelum akhirnya Jokowi yang ingin mewujudkannya.
"Jadi memang pemindahan ibu kota ini bukan hal yang baru. Rencana ini juga pernah diangkat Presiden Soekarno dan Soeharto,"
"Presiden Jokowi menginginkan ini bukan hanya wacana, tapi kongkrit," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional ( Bappenas), Bambang Brodjonegoro.
Pulau Kalimantan dipastikan akan menjadi lokasi, namun pemerintah enggan menyebut secara spesifik provinsi mana yang dipilih oleh Jokowi untuk dibangun sebagai ibu kota baru. Kabarnya, 5 Agustus baru akan diumumkan.
Berimbas Terhadap Sepak Bola Indonesia
Jika pemindahan ibu kota ini terwujud, tentunya akan berimbas juga ke dunia sepak bola Indonesia tepatnya terhadap perubahan status tim-tim yang berasal dari Jakarta.
Mereka tidak akan lagi menjadi tim ibu kota, andai Kalimantan sudah diresmikan menjadi ibu kota Indonesia yang baru. Lantas tim mana yang nantinya akan merebut status tim ibu kota?
Saat ini, terdapat beberapa klub di Liga 1, 2 maupun 3 yang tengah mengikuti kompetisi berasal dari pulau Kalimantan yang terdiri dari beberapa provinsi yakni Kalimantan Barat, Selatan, Tengah, Timur dan Utara.
Dua Tim Calon Kuat Pengganti Persija
Dari tim-tim yang sudah disebutkan di atas, mengerucut dua nama sebagai tim yang akan menyandang status ibu kota. Hal ini berdasarkan dua lokasi yang menjadi kandidat kuat pemilihan ibu kota.
Yaitu di kawasan Bukit Soeharto, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur serta Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah.
Itu artinya, Mitra Kukar dan Kalteng Putra berpeluang besar merebut status tim ibu kota dari Persija. Karena keduanya bermarkas di Kalimatan Timur untuk Mitra Kukar dan Kalimantan Tengah untuk Kalteng Putra.
Setidaknya, untuk membangun ibukota baru yang rencananya akan seluas 40.000 hektar, pemerintah memerlukan dana hingga 33 miliar dollar AS atau Rp446 triliun.