INDOSPORT.COM – Seto Nurdiyantoro sukses membuat kejutan dengan membawa PSS Sleman mengalahkan Madura United dalam lanjutan pekan ke-4 Shopee Liga 1 2019 sehingga layak diganjar penghargaan sebagai pelatih terbaik.
Pekan ke-4 Shopee Liga 1 2019 merupakan serangkaian pertandingan yang sempat ditunda akibat jeda libur lebaran dan agenda Timnas Indonesia. Oleh karena itu pekan keempat Liga 1 2019 digelar secara terpisah waktunya.
Sekadar mengingatkan lagi mengenai pekan keempat Liga 1 2019, berikut kami hadirkan hasil pertandingannya.
(26/06/19) Perseru Badak Lampung 0-1 PSIS Semarang
(26/06/19) Bhayangkara FC 3-1 Persela Lamongan
(26/06/19) Kalteng Putra 2-2 Bali United
(08/07/19) Semen Padang 1-3 Tira-Persikabo
(09/07/19) Persebaya Surabaya 2-2 Barito Putera
(30/07/19) Arema FC 5-1 Persib Bandung
(31/07/19) Madura United 0-1 PSS Sleman
Persija Jakarta vs Borneo FC (ditunda)
PSM Makassar vs Persipura Jayapura (ditunda)
Ada yang menarik dari 7 laga di pekan keempat yang telah dimainkan yaitu hasil mengejutkan PSS Sleman yang sukses mengalahkan Madura United di kandangnya sendiri. Sosok dibalik keberhasilan PSS Sleman meraih kemenangan adalah pelatih Seto Nurdiyantoro.
Menyentuh Sanubari Pemain
Sebelum duel melawan Madura United dimulai, banyak yang meragukan PSS Sleman bisa berbuat banyak. Hal itu bisa dipahami karena PSS Sleman sudah tidak pernah menang dalam 3 laga terakhir di Liga 1 2019.
Tak pelak, hasil minor yang dituai oleh PSS Sleman sampai membuat Seto Nurdiyantoro terbesit pikiran untuk mundur.
Tapi dikarenakan Seto Nurdiyantoro sudah dikenal sebagai sosok pelatih yang berjasa atas keberhasilan PSS Slemen promosi ke Liga 1 2019 dan cintanya kepada Laskar Sembada begitu besar, para pemain masih mendukungnya.
"Kami pemain memang berharap coach Seto terus melatih PSS. Harapan saya bersama seluruh pemain lainnya, kami sudah berjuang dari awal musim. Berarti sampai akhir musim harus tetap bersama beliau," kata Bagus Nirwanto kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Selasa (30/7/19).
Pernyataan dari kapten PSS Sleman itu mewakili isi hati dari satu tim yang merasa tersentuh sanubarinya untuk tetap mendukung Seto Nurdiyantoro.
Hasilnya bisa terlihat di lapangan, seluruh penggawa PSS Sleman bermain dengan sepenuh hati hingga akhirnya tim sekelas Madura United pun mampu dikalahkan.
Tentu kebangkitan PSS Sleman tak lepas dari keberhasilan Seto Nurdiyantoro menyentuh sanubari semua pemainnya untuk bermain habis-habisan demi kejayaan tim berjuluk Elang Jawa di Liga 1 2019.