INDOSPORT.COM - Ada sejumlah faktor yang turut mempengaruhi fenomena semakin sepinya tingkat kehadiran penonton di sejumlah laga home Madura United musim ini.
Dari lima laga home di Liga 1 musim ini, angka kehadiran suporter memang menurun drastis dibandingkan saat menjamu Persebaya Surabaya di ajang Kratingdaeng Piala Indonesia awal tahun ini.
"Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Yang pertama, adalah jadwal yang banyak ditetapkan di hari kerja," bilang Ketua Panpel Madura United, Mochamad Alwi kepada INDOSPORT.
Tak hanya itu, merosotnya tingkat kehadiran suporter Madura United juga dipengaruhi dari bobot tim lawan. Meski mendapat julukan sebagai Los Galacticos alias tim bertabur bintang di Liga 1, namun minat suporter di Pulau Garam masih bergantung kepada tim lawan.
"Suporter di sini masih melihat lawannya. Kalau big match ya ramai," sambung Alwi.
Relevansi itu tercermin dari dua hajatan tim Laskar Sapeh Kerrab yang masuk kategori big match. Seperti saat Madura United menjamu Persebaya di babak semifinal Piala Indonesia lalu, yang mampu membuat 12 ribu kapasitas tribun Stadion Gelora Madura Pamelingan, penuh tanpa cela.
"Dibandingkan saat menjamu Perseru Badak Lampung, jumlah penonton (2.776 menjamu PSS Sleman) sudah meningkat. Mudah-mudahan meningkat lagi saat menjamu Persija nanti," tutupnya.
Kehadiran 5.136 saat menjamu Arema FC pada 20 Juli lalu, sejauh ini menjadi rekor kehadiran suporter tertinggi. Sementara tingkat kehadiran penonton paling minim adalah 1.484 saat MU menjamu Perseru Badak Lampung, 27 Juli lalu.