INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia pernah memiliki sosok bek kanan trengginas dan jago assist media 1990 hingga awal 2000-an. Dia adalah Agung Setyabudi, pemain legendaris asal Kota Solo. Apa kabar sang legenda?
Semasa bermain, Agung dikenal sebagai pemain lugas dan berani berduel dengan lawan. Umpan-umpan matang yang berbuah gol jadi ciri-khas mantan kapten Timnas Indonesia di Piala Asia 2004 tersebut.
Agung malang-melintang di klub-klub besar Tanah Air. Setelah lulus dari Persis Solo Junior medio 1989-1990, pria yang semasa bermain identik dengan nomor punggung 16 itu lantas masuk ke Diklat Ragunan.
Karir profesional sosok berusia 46 tahun itu dimulai saat membela Arseto Solo tahun 1992 dan membawa tim Biru Langit juara Liga Galatama saat itu. Setelah enam tahun bersama Arseto Solo, dia lantas hijrah ke PSIS Semarang dan membawa tim Laskar Mahesa Jenar juara Divisi Utama musim 1999
Dia menjadi sosok penting dibalik kemenangan 1-0 PSIS atas Persebaya Surabaya di partai puncak yang berlangsung di Stadion Klabat, Manado. Umpan manisnya di pengujung laga mampu dimaksimalkan Tugiyo "Si Maradona dari Purwodadi" menjadi gol kemenangan.
Agung kemudian pindah ke Persebaya dan sempat kembali ke PSIS sebelum mengakhiri karir sebagai pesepak bola di Persis Solo tahun 2005-2007. Bersama Persis, dia membawa tim Laskar Sambernyawa jadi runner-up Divisi I musim 2006 sekaligus promosi ke Divisi Utama.
Lantas, apa kabar Agung Setyabudi saat ini?
"Sekarang saya fokus bekerja di PDAM Kota Solo dulu. Tapi, sejak 2005 saya memang sudah bekerja di sini setelah ditawari kembali ke Persis," ungkap Agung saat berbincang dengan INDOSPORT.
Meski sekarang bekerja di kantor, namun sosok kelahiran Solo 2 November 1972 itu sempat membesut Persis di kompetisi Divisi Utama tahun 2013 hingga 2016. Terakhir, Agung membawa tim sepak bola Solo meraih medali perunggu dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng 2018.
"Kalau nanti ada tawaran untuk melatih lagi yang pasti akan saya pertimbangkan untuk diambil. Tapi sekarang fokus kerja dulu di PDAM," kata suami Arini Setyowati itu.
Meski sudah lama pensiun, Agung memang tak bisa lepas dari dunia sepak bola. Dia rutin mengikuti pertandingan sepak bola persahabatan baik di Kota Solo mapun beberapa daerah.
"Seminggu sekali pasti sepak bola. Selain itu juga bersepeda ke Gunung Lawu atau tempat lain. Ini untuk menjaga kondisi badan saja agar tetap fit," ujar Agung.
Tak hanya untuk menjaga kebugaran, bersepeda dia lakukan demi menjaga kondisi fisik terutama tulang-tulang kakinya yang sering mengalami benturan saat masih berstatus pemain. Karakter permainan yang keras, membuatnya berkali-kali masuk ruang perawatan akibat cedera, sebelum memutuskan pensuin pada 2007.
''Kedua lutut saya pernah mengalami cedera parah. Maka setelah gantung sepatu, saya harus tetap menjaga kondisi. Salah satu terapi yang baik adalah bersepeda,'' tutur Agung Setyabudi.