INDOSPORT.COM - CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, meminta kepada Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Wagub Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, segera menuntaskan kasus kepemilikan Stadion Andi Mattalatta Makassar (AMM).
Permintaan tersebut diungkapkan saat tim Juku Eja memboyong trofi Kratingdaeng Piala Indonesia ke Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel di Jalan Jendera Sudirman, yang merupakan titik akhir konvoi perayaan gelar juara, Rabu (07/08/19) kemarin.
"Izinkan kami mempersembahkan sebuah piala bergengsi di Indonesia yang memberikan satu tiket di kejuaraan Asia musim depan. Tahun ini kami juga ikut di Piala AFC dan melaju hingga semifinal dan hanya kalah agregat gol dari klub Vietnam."
"Kami melawan klub dari empat negara berbeda yang harusnya digelar di Makassar, namun stadion kami tidak memenuhi syarat menggelar kejuaraan internasional. Untuk itu, kami memohon Pemprov Sulsel secepatnya bisa menentukan pemilik Stadion Andi Mattalatta," ungkap Munafri di hadapan Wagub Sulsel, Rabu (07/08/19).
Menurut sang CEO, Kota Makassar bahkan Sulsel akan semakin terekspos jika Juku Eja menggunakan Stadion AMM sebagai homebase di Piala AFC. Munafri pun mengaku telah mengkalkulasi total biaya yang dibutuhkan untuk merenovasi Stadion AMM dan hanya membutuhkan dana sebesar Rp10 miliar.
"Stadion kami kapasitasnya 15 ribu orang, kami hanya bisa menampung penonton dari Makassar saja, itupun masih kurang. Padahal banyak penonton dari Gowa, Maros, Takalar, Pangkep, ingin menonton sehingga kami sangat membutuhkan stadion."
"Kami hanya ingin kejelasan siapa sebenarnya pemilik Stadion Andi Mattalatta. Kalau milik pemprov, mohon diberikan kelonggaran sehingga bisa cepat direnovasi. Kalau milik yayasan, kami akan bekerja sama membangun stadion supaya kami tidak bermain di luar," tukas Munafri lagi.
Selama menjalani Piala AFC 2019, PSM Makassar terpaksa harus menggunakan Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, sebagai homebase akibat Stadion Andi Mattalatta tidak memenuhi syarat yang diajukan oleh AFC.