INDOSPORT.COM - PT Liga Indonesia Baru (LIB) bukan hanya berpangku tangan atas keluhan klub terhadap penetapan jadwal di Liga 1, yang berimbas pada kelelahan fisik hingga cederanya pemain.
Menurut operator kompetisi Liga 1 dan 2 itu, rangkaian jadwal yang saat ini dijalani klub sudah yang terbaik. Pasalnya, ada sejumlah kendala yang membuat draft jadwal kompetisi berada dalam kondisi tak ideal.
"FIFA Matchday mewajibkan kompetisi libur, sesuai kesepakatan klub dan timnas. Juga, yang kemarin itu ada Piala Indonesia," kata Asep Saputra saat hadir di laga eksebisi hajatan Iwan Budianto di Kota Malang, Kamis malam.
"Maka, susunan jadwal ini semata-mata berbentuk penyesuaian. Dan ini sudah yang terbaik dengan segala tantangannya," sambung Manajer Kompetisi LIB tersebut.
Pihaknya juga sudah memperhitungkan masa recovery di tiap pekan secara seksama. Meski diakuinya, jarak waktu untuk recovery memang minim dan harus dijalani secara maksimal.
"Secara statistik, jadwal mencapai rataan 4,7 hari per pertandingan. Itu sudah yang terbaik, karena mempertimbangkan jarak antar pertandingan sekaligus waktu recovery," tandas Asep Saputra.
"Sebisa mungkin, setiap klub memiliki 3 hari waktu bebas di tiap pertandingan dikurangi waktu perjalanan. Kami juga tidak bisa merubah jadwal secara radikal juga, dengan 2 hari per laga," lanjut Asep.
Mepetnya jadwal pertandingan sejauh ini di Shopee Liga 1 2019 memang telah menuai banyak kritik, seperti dari pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago, dan pelatih Madura United, Dejan Antonic.
Yang pasti, kompetisi Liga 1 musim ini sangat memberi tantangan bagi LIB perihal penetapan jadwal. Waktu yang tersedia benar-benar harus digunakan secara maksimal, guna mengejar deadline kompetisi yang harus berakhir di pekan ketiga Desember nanti.