INDOSPORT.COM - Siapa yang menyangka jika laga Persebaya vs Madura United di pekan ke-13 dalam lanjutan Shopee Liga 1 2019, Sabtu (10/8/19) kemarin menjadi laga terakhir bagi Djadjang Nurdjaman. Manajemen Persebaya memutuskan untuk mengakhiri kontrak pelatih asal Majalengka itu.
Hampir satu tahun Djadjang Nurdjaman menjadi pelatih kepala Persebaya Surabaya menggantikan Alvredo Vera. Pelatih yang akrab disapa Djanur itu memulai karirnya sebagai pelatih Bajul Ijo pada 28 Agustus 2018 yang lalu.
Nah, dengan rentang waktu tersebut tentu banyak hal-hal yang tak terlupakan bagi seorang Djadjang Nurdjaman. Salah satu pengalaman yang paling membekas di dalam benaknya adalah Anthem Song For Pride Persebaya.
"Pengalaman itu yang membuat saya merinding. Setelah kita menang pertandingan, kemudian menyanyikan itu dan diikuti semua suporter diseluruh Stadion Gelora Bung Tomo," katanya kepada INDOSPORT, Minggu (11/8/19).
Momen menyanyikan Anthem Song For Pride malahan menurut Djanur. Sebagai salah satu momentum yang sangat jarang terjadi.
"Ini juga jarang terdapat di tempat lainnya hanya di Persebaya," sambungnya.
"Mungkin pengalaman itu ya yang membuat saya terkesan, kalau pengalaman sebagai pelatih saya pikir sama saja," tutupnya.
Dengan keputusan manajemen mengakhiri kontrak Djanur, tongkat estafet pelatih sementara diemban Bejo Sugiantoro yang statusnya sebagai asisten pelatih. Manajemen Persebaya Surabaya belum memastikan kapan merekrut pelatih kepala untuk menggantikan Djanur untuk mengarungi sisa Shopee Liga 1 2019.