INDOSPORT.COM - Derby Jatim dijadikan Arema FC untuk mewajibkan Aremania agar tidak lagi melakukan pelanggaran regulasi selama menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kamis (15/08/19) nanti dalam lanjutan Shopee Liga 1 Indonesia 2019 pekan ke-14.
Bagi tim Singo Edan, laga Derby seharusnya menyajikan atmosfer seru dan ketat di pertandingan antar kedua tim, baik Arema FC sendiri maupun Persebaya Surabaya. Semua yang terkait dengan rivalitas antar suporter, sudah tidak lagi mendapatkan tempat selama laga berlangsung di stadion.
"Yang (di leg kedua final Piala Presiden) itu sudah bagus. Tidak ada lagi hal-hal yang mengganggu pertandingan dari suporter," tutur CEO Arema FC, Agoes Soerjanto.
Peringatan itu perlu disampaikan, setelah terjadinya sejumlah insiden seperti saat pertemuan Arema kontra Persebaya di Liga 1 tahun lalu.
Ujung-ujungnya, pelanggaran regulasi yang dilakukan suporter itu akhirnya merugikan klub melalui jeratan beragam sanksi berat dari Komisi Disiplin PSSI.
"Karena tidak hanya bicara sepak bola Jawa Timur. Kedua tim juga membawa kepentingan sepak bola nasional yang lebih luas lagi," sambung dia.
Pada Derby di Kanjuruhan 6 Oktober 2018 lalu, sempat terjadi sejumlah insiden yang mencoreng nama baik Arema FC.
Akibatnya pun fatal. Arema FC dijerat sanksi berat oleh Komdis PSSI, berupa denda Rp100 juta plus 5 kali laga tanpa penonton di Kanjuruhan dan larangan memakai atribut bagi Aremania dalam 4 kali laga away di sisa Liga 1 musim lalu.