INDOSPORT.COM - Persita Tangerang harus berbagi angka saat menjamu Blitar Bandung United, Selasa (13/08/19) di Stadion Sport Centre, Kelapa Dua Tangerang, pada pekan ke-11 Liga 2 2019 wilayah barat. Tim Pendekar Cisadane bermain imbang dengan skor akhir 4-4.
Torehan skor tersebut kemudian menyita perhatian, sebab menjadi kebobolan terbanyak Persita dalam satu pertandingan selama putaran pertama (11 laga).
Selain itu, gol kemasukan tersebut menjadi yang terbanyak dalam lima partai kandang Persita (selama 5 laga kandang, Persita memiliki catatan kebobolan 1 gol di tiap laga).
Menjawab hal itu, pelatih Persita, Widodo Cahyono Putro lantas memberikan penjelasan. Ia mengatakan para pemain tidak berada dalam posisi yang tepat, sehingga Bandung United bisa dengan leluasa menciptakan gol melalui skema serangan balik.
"Tadi gol itu saya melihatnya pemain kami positioning tak tepat. Hanya ada tiga pemain lawan empat, dan itu dalam kondisi tim kami tertinggal dan harus menyamakan kedudukan sehingga ada lubang yang ditinggalkan saat menyerang," bukanya.
"Dalam sepak bola terkadang situasinya seperti itu, karena kami targetnya mengejar ketertinggalan sehingga koordinasi belakang dan tengah harus ditingkatkan ke depannya. Lubang itu yang dimanfaatkan pemain lawan karena tentu mereka mengamati Persita," imbuh Widodo.
Pada laga kontra Blitar Bandung United, Persita kebobolan cepat di dua puluh menit awal babak pertama lewat gol Muhammad Baskoro (menit ke-8) dan Tantan (menit ke-21), sebelum akhirnya disamakan oleh Aditia Gigis dan Ade Jantra pada menit ke-43 dan 55.
Tak hanya itu, Persita bahkan kembali tertinggal 2-4 setelah pemain Badung United, Aditya Riznanda mencetak gol menit ke-67 dan sebuah gol bunuh diri Jeki Arisandi (menit ke-60). Beruntung, Persita mampu menyamakan skor menjadi 4-4 lewat Diego Banowo dan Muhammad Toha (menit ke-80 dan 89).