INDOSPORT.COM - Klub sepak bola Serie A Italia, AC Milan, belum menunjukkan tanda-tanda untuk berhenti mencari pemain di bursa transfer.
Uang sebanyak 85 juta euro telah dikeluarkan Milan untuk mendatangkan lima pemain, yakni Theo Hernandez, Ismael Bennacer, Rade Krunic, Rafael Leao, dan Leo Duarte.
Memasuki pertengahan Agustus ini Milan dikabarkan terus mengejar bomber Atletico Madrid, Angel Correa. Dilaporkan Football Italia, AC Milan tetap pada pendiriannya dengan angka penawaran 38 juta euro plus bonus.
Namun, pihak Atletico Madrid belum mau melepas penyerang sayapnya itu di bawah angka 50 juta euro. Tentunya ini angka yang cukup besar bagi Milan saat ini.
Di waktu bersamaan, Milan juga masih dikait-kaitkan dengan gelandang Real Madrid, Luka Modric. Harga Modric dibanderol di angka 20 juta euro.
Harga transfernya memang tak begitu mahal, namun gaji sang pemain terlampau tinggi, yakni menyentuh 7,5 juta euro (Rp118 miliar) per musim.
Di sisi lain, Milan baru mendapatkan pemasukan dari hasil penjualan Patrick Cutrone ke Wolverhampton senilai 18 juta euro.
Padahal, Milan tengah berusaha memperbaiki neraca keuangan agar dapat keluar dari sanksi Financial Fair Play.
Kondisi ini sejenak mengingatkan kita pada apa yang terjadi di Milan pada bursa transfer 2017 lalu. Kala itu Milan masih di bawah kendali taipan asal China, Yonghong Li.
Yonghong Li mengucurkan dana lebih dari 200 juta euro untuk mendatangkan 11 pemain baru. Namun, di akhir musim, Milan gagal mencapai target.
Selepas musim 2017/18, Milan divonis melanggar aturan FFP karena menderita kerugian yang melewati batas yang sudah ditetapkan UEFA.
AC Milan mencatat rekor baru kerugian sebesar 126 juta euro untuk tahun finansial 2017/18. Hal ini tak terlepas dari pengeluaran besar yang dilakukan Milan di awal musim tersebut.
Di bawah Yonghong Li, Milan menggelontorkan dana lebih dari 200 juta euro untuk belanja 11 pemain. Padahal, di masa-masa akhir kepemilikan Berlusconi, Milan juga sudah merugi puluhan juta euro.
I Rossoneri justru merugi dan terjerumus ke dalam sanksi Financial Fair Play yang dirasakan hingga saat ini.
Pertanyaannya adalah, apakah Milan harus berhenti berbelanja pemain? Jawabannya, bisa ya bisa tidak.
Saat ini Milan jelas membutuhkan pemain bintang tambahan demi memuluskan target finis di empat besar Serie A 2019/20. Masuknya Angel Correa dan Luka Modric jelas bisa menambah kekuatan tim.
Namun, Milan juga harus memperhatikan perencanaan keuangan mereka. Milan harus mampu menutup kerugian yang mereka derita melalui pemasukan yang didapat sampai batas akhir musim 2020/21.
Itu artinya musim ini Milan harus mendapatkan keuntungan alias surplus dalam pembelian pemain. Jika boleh menilai, saat ini kebijakan penjualan pemain Milan mulai mengkhawatirkan mengingat bursa transfer yang sebentar lagi tutup.
Sejumlah pemain memang saat ini tengah terbuka untuk dijual. Beberapa di antaranya memiliki nilai tinggi.
Pemain-pemain itu adalah Andre Silva (30-35 juta euro) Samu Castillejo (20-22 juta euro), Diego Laxalt (8 juta euro), Lucas Biglia (15-20 juta euro), Suso (35-40 juta euro), sampai Donnarumma (50 juta euro).
Namun, hingga kini belum ada satu pun yang berhasil dilepas. Teranyar, Milan gagal melego Andre Silva ke AS Monaco.
Jika pada akhirnya Milan berhasil mendatangkan Angel Correa, Bruno Fernandes, atau pun Luka Modric, maka I Rossoneri wajib untuk melepas pemain-pemainnya. Jika tidak, maka jangan harap Milan dapat memperbaiki neraca keuangan sampai akhir musim 2020/21.
Jika perlu, Suso atau Donnarumma bisa dilego demi mendatangkan pemain yang lebih dibutuhkan Milan, misalnya Luka Modric, Bruno Fernandes, atau Angel Correa.
Bursa transfer Serie A akan tutup tepat pada 23 Agustus nanti. Itu artinya AC Milan memiliki waktu kurang lebih sepekan lagi untuk bisa mendatangkan 2-3 pemain baru plus menjual pemain-pemain yang tak masuk rencana pelatih Marco Giampaolo.