INDOSPORT.COM – Borneo FC baru saja menyelesaikan pertandingan pekan ke-15 Liga 1 2019 melawan Persipura Jayapura pada Senin (19/08/19) kemarin.
Bermain di Stadion Segiri, Samarinda, Borneo FC kembali gagal menorehkan poin sempurna setelah sebelumnya mereka bermain imbang 2-2 atas Persib.
Anak asuh Mario Gomez hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menjamu Persipura. Renan Silva menjadi penyelamat setelah mencetak gol pada menit ke-88 lewat sepakannya dari luar kotak penalti.
Sebelumnya, tim yang mendapatkan julukan Pesut Etam tersebut harus kebobolan lebih dulu lewat aksi Boaz Solossa pada menit ke-87. Mantan striker Timnas Indonesia itu mampu memanfaatkan bola muntah di mulut gawang Borneo.
Hasil ini pun membuat tren kemenangan beruntun Persipura dalam dua pertandingan terakhir harus terputus. Sebelumnya, Mutiara Hitam mampu meraih kemenangan atas PSIS Semarang (3-1) dan Kalteng Putra (2-0).
Sedangkan bagi Borneo, hasil imbang ini membuat mereka tak terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir di kompetisi Liga 1 2019. Bertambahnya rekor tak terkalahkan Pesut Etam ini nyatanya diraih berkat kegemilangan kiper Nadeo Argawinata.
Karena penjaga gawang yang saat ini masih berusia 22 tahun tersebut berhasil menggagalkan sejumlah peluang Persipura sepanjang pertandingan. Setidaknya ada kurang lebih lima penyelamatan krusial yang dicatatkan Nadeo pada laga ini.
Menggantikan peran Muhammad Ridho, Nadeo mulai menunjukkan diri bahwa ia pantas menjadi benteng utama Segiri. Itu ia perlihatkan ketika menggagalkan usaha Titus Bonai dan kawan-kawan selama 90 menit penuh.
Meski kebobolan satu gol, akan tetapi itu bukan kesalahan murni dari Nadeo. Karena sebelumnya, Nadeo juga sudah melakukan penyelamatan sepakan keras Ronaldo Mesidu. Sialnya, arah bola itu mengarah tepat di kaki Boaz, yang berdiri bebas tanpa penjagaan.
Apabila Nadeo tidak berdiri di bawah mistar gawang Borneo, bukan tidak mungkin jika Pesut Etam bakal mengalami kekalahan pada pertandingan melawan Persipura. Karena lini serang Mutiara Hitam sendiri memang tampil sangat agresif untuk memborbadir pertahanan Borneo.