INDOSPORT.COM - Kisah pahit Djadjang Nurdjaman di Persebaya Surabaya dan PSMS Medan di Liga 1, semoga tak terulang di Barito Putera. Mungkin judul ini yang paling pas menggambarkan peresmian pelatih eks Persib Bandung ke Barito Putera.
Pelatih yang akrab disapa dengan sebutan Djanur itu sudah resmi dikabarkan melatih Barito Putera di sisa Liga 1 2019, pada Rabu (21/08/19) kemarin malam, belum sebulan dirinya dipecat Persebaya Surabaya.
Lewat unggahan akun resmi Instagram Barito Putera, @psbaritoputeraofficial, kabar resmi Djanur langsung mengundang reaksi positif dari para penggemar klub di kolom komentar.
"Selamat bergabung Djadjang Nurdjaman di keluar besar klub Barito Putera. Salam kekeluargaan, Pride of Banua," tulis akun resmi tersebut.
Kabar kedatangan Djanur ke Barito Putera sebagai pelatih di sisa Liga 1 2019 ini pun mengembalikan Yunan Helmi ke posisi awalnya, sebagai asisten pelatih.
Yunan Helmi memang sempat menjabat sebagai pelatih kepala usai Jacksen F. Tiago mengundurkan diri pada tanggal 22 Juni 2019 lalu. Dari 11 pertandingan di bawah asuhan Yunan Helmi, Barito baru mencatat dua kemenangan.
Hal ini pun diyakini sebagai faktor utama manajemen memutuskan untuk merekrut Djadjang Nurdjaman yang memang baru saja dipecat oleh Persebaya Surabaya pada Sabtu (10/08/19) lalu.
Pemecatan Djanur oleh Persebaya juga sempat dipandang memilukan oleh sebagian besar pengamat sepak bola. Bahkan asisten pelatih Bajul Ijo, Bejo Sugiantoro juga pernah berujar sedih tentang pemutusan kontrak Djanur oleh manajemen.
"Salah satunya, dia (Djanur) suka memotivasi saya sebagai pelatih muda dan menjelaskan resiko-resikonya. Bagi saya, dia bisa menjadi kakak, seorang saudara. Saya dan kami semua respek dengan Coach Djanur," ucap Bejo Sugiantoro usai memimpin latihan Persebaya untuk pertama kalinya, Senin (12/08/19) lalu.
Memang jelas, pemecatan Djanur oleh Persebaya sangat disayangkan. Mengingat posisi Persebaya di Liga 1 2018 lalu saat Djanur datang pertama kalinya dan ini jelas kisah pahit untuk sang pelatih sendiri.